Surat Kelompok HAM untuk Pemerintah Baru Indonesia  

image-gnews
TOLAK CAPRES PELANGGAR HAM. Puluhan aktivis Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan, melakukan aksi unjuk rasa, di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum, Jakarta (14/3). Dalam aksi damai tersebut mereka menolak Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden pada pemilu 2014, yang terlibat dan diduga bertanggung jawab terhadap pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat masa lalu, tindak pidana korupsi dan kejahatan lingkungan. TEMPO/Imam Sukamto
TOLAK CAPRES PELANGGAR HAM. Puluhan aktivis Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan, melakukan aksi unjuk rasa, di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum, Jakarta (14/3). Dalam aksi damai tersebut mereka menolak Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden pada pemilu 2014, yang terlibat dan diduga bertanggung jawab terhadap pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat masa lalu, tindak pidana korupsi dan kejahatan lingkungan. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CONew York - Kelompok pembela hak asasi manusia East Timor and Indonesia Action Network (ETAN) bersama 32 lembaga HAM dari 12 negara meminta pemerintahan Indonesia yang baru untuk segera memutuskan hubungan terhadap masa lalu dan secara serius menyelesaikan warisan impunitas (hukuman tanpa pengampunan) terhadap pelanggaran hak asasi manusia  di Indonesia. Lemahnya proses pertanggungjawaban terhadap kasus-kasus pelanggaran HAM di masa lalu dan saat ini akan mengancam kemajuan proses demokrasi Indonesia yang sedang berjalan.

“Kami meminta pemerintah Indonesia memenuhi pemulihan para korban dan juga keluarga mereka yang mengalami pelanggaran HAM berat dan menyerukan pemerintahan yang baru untuk menempatkan institusi militer secara penuh tunduk terhadap kekuasaan sipil dan peraturan-peraturan hukum yang ada,” ujar John M. Miller, Koordinator ETAN, dalam pernyataan bersama kelompok HAM yang diterima Tempo, Senin, 30 Juni 2014. (Baca:Bongkar Rahasia Prabowo, Allan Nairn: Demi Publik)

Menurut kelompok HAM ini, pasukan keamanan Indonesia beroperasi dengan impunitas di Provinsi Papua dan Papua Barat.  Mereka juga menyeru untuk membebaskan tahanan politik dan menghormati kebebasan berpendapat dengan mengakhiri pelarangan akses internasional ke wilayah Papua. 

Kelompok HAM ini juga mendesak pemerintahan yang baru untuk membangun hubungan yang tulus antara rakyat Indonesia dan Timor Leste. Indonesia diminta berkomitmen penuh melaksanakan pengadilan internasional untuk menghukum pelaku kejahatan kemanusiaan dan kejahatan perang pada masa Indonesia menjajah Timor Leste, membuka seluruh arsip-arsip bersejarah yang terkait dengan isu tersebut, termasuk arsip TNI, dan juga pemulihan bagi korban kekerasan pasukan keamanan Indonesia."

"Kami menyadari bahwa salah satu calon presiden telah dinyatakan sebagai pelaku pelanggar hak asasi manusia dan calon lain berkoalisi dengan mantan jenderal yang telah didakwa sebagai penjahat HAM di Timor-Leste sebagai tim kampanye dirinya," kata  John M. Miller. (Baca:Prabowo Sebut Indonesia Butuh Pemimpin Diktator)

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Akan tetapi, ujarnya, bagi anggota parlemen baru Indonesia dan siapa pun yang akan duduk sebagai presiden nantinya mempunyai kewajiban di bawah hukum Indonesia dan juga perjanjian hukum internasional untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

MARIA RITA

Berita lainnya:
Suara Rusak, DKI Minta Tambahan ke KPU Pusat
Prabowo: Saya Tak Taat Menjalankan Ritual Agama
JK Dirawat, Jokowi Belum Menjenguk

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

17 Maret 2019

Ketum PPP Romahurmuziy mengenakan rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Sabtu 16 Maret 2019. Ketum PPP Romahurmuziy bersama Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kakanwil Kemenang Jawa Timur Haris Hasanuddin ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi di Kementerian Agama (Kemenag). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.


Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

6 Februari 2019

Calon presiden Prabowo Subianto menyampaikan sambutan di lokasi akhir jalan sehat relawan Roemah Djoeang di lapangan sepak bola Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 2 Januari 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putrim
Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.


Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Ketua DPR Setya Novanto melambaikan tangan sembari tertawa usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 15 Maret 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.


Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Putera sulung mantan Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) menyerahkan piala kepada Ketua Pelaksana Kejuaraan Asia Karate SBY Cup XIV Jackson AW Kumaat (keempat kiri) di Jakarta, 25 Februari 2017. ANTARA FOTO
Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini


Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Presiden Joko Widodo memberi pernyataan usai Rapim TNI, didampingi Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Cilangkap, 16 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.


Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Susilo Bambang Yudhoyono membacakan pidato politiknya usai ditetapkan menjadi ketum periode 2015-2020 dalam penutupan Kongres Demokrat di Surabaya, 13 Mei 2015. Dalam pidato politiknya SBY membacakan 10 rekomendasi hasil kongres untuk landasan kerja selama lima tahun kedepan. TEMPO/Nurdiansah
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.


Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

14 Desember 2014

Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, bersama Presiden PKS Anis Matta, Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie, ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tanjung dan Ketum PPP Suryadharma Ali, menggelar acara syukuran Koalisi Merah Putih di Masjid Al-Bakrie, Jakarta, 10 Oktober 2014.  Syukuran ini diadakan setelah KMP berhasil memenangkan kursi pimpinan DPR dan MPR. TEMPO/Imam Sukamto
Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

Perebutan legitimasi ini juga berpeluang merembet.


Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

9 Desember 2014

Desmon J. Mahesa
Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

Konflik terjadi di PPP dan Golkar.