TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum meminta dua pasangan calon presiden dan wakil presiden ke gedung KPU tidak melewati jalan yang sama. Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa diminta untuk datang dari dua arah yang berbeda. Misalkan Prabowo-Hatta dari Barat maka Jokowi-JK dari Timur, atau sebaliknya. Menurut Komisioner Komisi Pemilihan Umum Hadar Nafis Gumay hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusuhan atau bentrok antara pendukung kedua pasangan. "Jalan depan KPU juga akan ditutup," ujarnya, Sabtu, 31 Mei 2014.
Tak cukup di situ. Jumlah pendukung yang boleh masuk ruang sidang KPU untuk menyaksikan langsung pengambilan nomor urut pasangan Pilpres juga dibatasi. Yang boleh masuk dalam ruang sidang hanya 60 orang per pasangan calon. (Baca juga: Jokowi Ungguli Prabowo di Semua Kantong Massa)
Komisi Pemilihan Umum akan mengadakan pengambilan nomor urut bagi pasangan calon presiden dan wakil presiden besok, Ahad, 1 Juni 2014. Selain pengambilan nomor urut, juga akan dicetak poster kedua pasangan calon beserta partai pengusungnya.
menetapkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla serta pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sebagai calon presiden dan wakil presiden yang lolos segala persyaratan untuk berlaga di pemilihan presiden 9 Juli 2014 mendatang. Setelah resmi ditetapkan, Kedua pasangan calon akan mendapat pengawalan melekat dari Kepolisian. Sebanyak 93 personel akan mengamankan Jokowi, Jusuf Kalla, Prabowo, Hatta, dan keluarga mereka. Tim ini akan terbagi dalam tiga shift dan akan mengikuti segala kegiatan mereka.
TIKA PRIMANDARI
Terpopuler
Jaksa: Kumpulkan Harta, Anas Ingin Jadi Presiden
Anggito Abimanyu Mundur dari Jabatan Dirjen Haji
Gunung Sangeang di Bima Meletus
