TEMPO.CO, Surakarta - Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo menyatakan mundur dari posisinya pada Jumat lalu.
Semula, Rudy--sapaan akrabnya--beralasan mundur karena gagal mengantarkan calon legislator asal Surakarta untuk duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah pada Pemilihan Umum 2004, 2009, dan 2014.
Saat ditemui wartawan pada Ahad, 18 Mei 2014, di Taman Jurug, Wali Kota Solo ini mengungkapkan alasan lain. Dia mengaku mundur dari posisi Ketua PDIP Solo karena kecewa pada partai.
"Ada orang-orang yang ingin memecah belah kesolidan PDIP," katanya. Dia mengatakan orang-orang tersebut berusaha menyusupkan paham kapitalisme ke dalam PDIP.
Ada pula orang-orang PDIP yang dinilai bersikap otoriter dan memaksakan kehendak. "Mereka itu siapa? Kok bisa semena-mena," ujarnya, yang menolak menyebutkan siapa yang dia maksud.
Dia mengaku berani melawan karena sudah muak dengan perilaku pengurus yang justru memecah belah PDIP.
Dia menyatakan pengunduran dirinya sebagai pembelajaran bagi mereka yang ingin mengerdilkan kembali PDIP. "Ibu Mega tidak pernah melawannya," tuturnya.
Rudy membantah jika disebut mencari sensasi, popularitas, dan dukungan. Selama 38 tahun menjadi kader PDI dan PDIP, dia mengklaim tidak pernah meminta jabatan, uang, atau pekerjaan. "Saya hanya ingin mengabdi ke masyarakat lewat PDI dan kemudian PDIP," ujarnya.
Dia kembali mengingatkan agar PDIP tidak sembarangan mengorbitkan seseorang. Sebab, orang itu harus diukur dulu kemampuan, pengetahuan, dan kemasyarakatannya.
Secara khusus, dia menyatakan menolak jika Puan Maharani dipaksakan menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo. (Baca: Pro-Jokowi: Isu Puan Cawapres Adu Domba Politik)
Meski menyatakan mundur sebagai Ketua PDIP Solo, dia menegaskan tidak akan pindah ke partai lain. Dia siap membantu memenangkan Jokowi dan pasangannya pada pemilu presiden mendatang, asalkan tidak berpasangan dengan Puan.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita Terpopuler:
Dikeluhkan, AirAsia Tutup Rute Makassar-Bali
Pendamping Jokowi Baru Akan Dideklarasikan Senin
Tantri Kotak: Husein Masuk Grand Final Itu Kejutan
Aburizal-Pramono Edhie Tunda Kemenangan Jokowi
Masuk Senayan, Dave Laksono Incar Komisi I