TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto punya cerita tak mengenakkan dengan Partai Persatuan Pembangunan pada Pemilu 2009 lalu. Ketika itu, PPP mendadak menarik dukungannya kepada Prabowo yang berhasrat mencalonkan diri jadi calon presiden. (Baca: Tim Rahasia Prabowo)
Pada 10 Mei 2009, di rumah Hashim Djojohadikusumo di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Prabowo bertemu sejumlah petinggi PPP. Di antaranya Suryadharma Ali, Suharso Monoarfa, Hasrul Azwar, dan Joko Purwanto. Ada pula Ketua Umum Partai Amanat Nasional kala itu, Sutrisno Bachir.
Saksi di peristiwa itu menuturkan kepada Tempo, setelah PPP menyatakan maksud hati menarik dukungan ke Gerindra, Prabowo mengambil telepon selulernya di atas meja. Sambil marah-marah, ia melemparkannya ke arah Suharso.
“Beruntung Suharso bisa mengelak,” kata saksi itu kepada Tempo. Tak berhenti sampai di situ, Prabowo ke luar ruangan dan terdengar suara letusan senjata api. (Baca: Berbagai Ketakutan jika Prabowo Jadi Presiden)
Hasrul membenarkan pertemuan itu. “Yang banyak bicara Suharso, Suryadharma lebih banyak diam,” ujarnya Kamis pekan lalu. Suharso tak mau berkomentar soal kisah ini. Kepada Tempo, Prabowo pernah berkisah soal ini saat mengunjungi rumahnya pada Oktober tahun lalu. Sayang, semua keterangannya off the record. Baca kisah selengkapnya di majalah Tempo pekan ini.
Rusman Paraqbueq, Kartika Candra, Moses
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo
Berita Terpopuler
Dari Mana Tersangka Kasus JIS Dapat Cairan Pembunuh?
Cara Bunuh Diri Tersangka JIS Tak Umum di LP
Debat Konvensi Demokrat Jadi Ajang Puji SBY