TEMPO.CO, Semarang - Sepanduk bertuliskan 'Di Sini Menerima Serangan Fajar' terpasang di ujung jalan Kampung Tanjungsari, RT 03 RW 14 Kelurahan Pedurungan Tengah, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. Isi spanduk yang dilengkapi bermacam jenis serangan fajar berupa uang dan aneka kebutuhan pokok itu juga mencantumkan nomor telepon koordinator lapangan yang disebut Bang Tipu-tipu.
"Spanduk itu sebagai sindiran. Saya prihatin ketika ada informasi beberapa warga di sini menerima duit saat mendekati pemilu," kata Umar Andi Suslio, seoarang warga Kelurahan Tanjungsari yang ikut memasang spanduk itu, Senin 7 April 2014. (Baca: Masa Tenang Kampanye Rawan Politik Uang)
Warga RT 03 RW 14 Kelurahan Pedurungan Tengah, Kecamatan Pedurungan itu juga melengkapi spanduk yang dipasang dengan karikatur yang mengambarkan calon anggota legislatif memberi uang. Tak lupa dia menuliskan dan pesan moral, jangan pernah mimpi Indonesia bebas korupsi. "Pesan moral itu saya sampaikan jika hak suara rakyat masih bisa dibeli" kata Umar menambahkan.
Sindiran Umar yang katanya mendapat dukungan dari warga lain itu bukan tanpa alasan. Menurut dia, sebelumnya ia mendengar kabar ada beberapa warga lain menerima uang Rp 50 ribu dari tim sukses caleg. Bahkan pemberian uang yang mempengaruhi pilihan politik itu sempat menimbulkan gesekan antarwarga.
Umar makin kesal ketika informasi pemberian duit untuk warga kampungnya itu melibatkan seorang tokoh kampung. "Itu yang membat sebagian dari warga yang waras kecewa," katanya. Tak hanya dengan spanduk, Umar bersama warga lain sepakat melakukan gerakan anti-money politik secara kongkrit. Ia berencana melaporkan ke panitia pengawas pemilihan umum bila menemukan bukti pemberian uang di kampungnya.
EDI FAISOL
Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Lumpur Lapindo
Berita terpopuler:
Didesak Mundur dari DKI-1, Jokowi: Itu Urusan Gue
Dibantai Everton, Wenger Tak Galau
Ini Penyebab Agnes Terlihat seperti Memakai Popok