TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menyiapkan tim monitoring penghitungan dan rekapitulasi suara. "Kami siapkan tim IT yang memantau TPS selama 24 jam penuh," kata Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo, Senin, 7 April 2014.
Menurut Tjahjo, pembentukan tim bertujuan memantau kecurangan selama pemilihan legislatif digelar. Terutama pada saat penghitungan dan rekapitulasi surat suara. Tim monitoring dipusatkan di kantor DPP PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Tim monitoring ini terbagi dua. Tim pertama terdiri dari 150 orang yang mengawasi dan melakukan tabulasi suara dari 77 daerah pemilihan. Setiap petugas menerima dan mencatat hasil penghitungan suara riil dari setiap TPS. Data yang dimasukkan berasal dari saksi yang sudah disebar PDIP di setiap TPS. (Baca juga: PDIP Tuding Ada Dalang Kecurangan Pemilu).
Tim kedua terdiri dari 35 orang berfungsi memantau pergerakan suara, mulai TPS, kecamatan, hingga suara sampai ke KPU pusat. Tim juga memantau indikasi adanya perbedaan suara antara TPS dan yang terkumpul di KPU. "Setiap perbedaan itu akan ketahuan dan akan segera kami proses."
Menghadapi pemilihan legislatif 9 April nanti, PDIP, kata Tjahjo, memang sengaja membuat persiapan khusus. PDIP, kata dia, tak mau pengalaman pada Pemilu 2004 dan 2009 terulang lagi. Menurut Tjahjo, saat itu PDIP sebenarnya mendapat jumlah suara jauh lebih besar dari yang ditetapkan KPU. Namun PDIP merasa telah dicurangi. "Dari pengalaman itu, kami mau tahun ini pemilu lebih tertib. Dengan IT ini, kami bisa lebih mengontrol," katanya. (Baca juga: KPU Akan meluncurkan Sistem Informasi Logistik).
Sayangnya, Tjahjo tak mau merinci berapa biaya yang dikeluarkan PDIP untuk menyiapkan tim monitoring ini. "Yang jelas kami gotong royong," ujarnya. Tjahjo berharap pemantauan yang sama juga dilakukan oleh partai lain. "Kalau semua sama-sama memantau, tentu pemilu akan jauh lebih jurdil."
IRA GUSLINA SUFA
Berita lainnya:
Kiai Maman, Caleg Pembela Ahmadiyah
Cara Atasi Gugup Bicara di Depan Umum
Caleg Binny Bintarti Bersaing dengan Ibas SBY