TEMPO.CO, Surabaya - Nama Joko Widodo alias Jokowi nampaknya sangat populer di kalangan pemilih muda. Hasil jajak pendapat yang dilakukan Sociology Centre (SoC) Departmen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya menyebutkan 49,66 persen memilih Jokowi sebagai calon presiden.
Kepala SoC Novri Susan mengatakan, dari beberapa nama calon presiden yang ditawarkan, Jokowi mendapat pemilih terbanyak. "Hampir 50 persen memilih Jokowi," kata Novri dalam jumpa pers, Jumat, 21 Maret 2014.
Baca Juga:
Urutan kedua ditempati oleh Dahlan Iskan dengan 18,15 persen, Anies Baswedan 8,22 persen, Gita Wirjawan 4,45 persen dan Prabowo 3,77 persen. Sedangkan sisanya memilih selain 5 orang tersebut seperti Aburizal Bakrie, Tri Rismaharini, Jusuf Kalla, Wiranto, Surya Paloh dan beberapa nama lain.
Menurut Novri, kelima nama dengan hasil survei terbanyak itu merepresentasikan aspirasi para pemilih muda. "Bisa dikatakan kelima nama itu menjadi representasi para pemilih muda. Mereka ingin orang-orang baru untuk jadi presiden nanti," kata Novri.
Banyaknya responden yang memilih Jokowi juga menunjukkan bahwa ekspektasi terhadap Gubernur DKI Jakarta itu sangat besar. "Kalau ternyata Jokowi tidak sesuai harapan, efeknya juga jadi lebih besar," kata Novri.
Diakui Novri, para pemilih muda merasa bosan dengan nama-nama calon lama. Karena itu mereka lebih antusias untuk memilih calon presiden yang tahun ini memunculkan nama-nama baru. Mereka juga merasa bahwa negara ini sebaiknya dipimpin dan dikelola oleh orang-orang muda.
Jajak pendapat yang melibatkan 300 responden dengan usia 18-28 tahun ini dilaksanakan 18-19 Maret 2014. Pemilihan sample menggunakan accidental random sample dengan memilih representasi wilayah administrasi berbasis kecamatan di Surabaya.
AGITA SUKMA LISTYANTI