TEMPO.CO, Makassar - Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin, Aswar Hasan menilai duet Joko Widodo atau Jokowi dengan Jusuf Kalla sebagai calon presiden dan calon wakil presiden berpotensi memenangkan pemilihan presiden 2014 dengan hanya satu putaran saja.
"Ini pasangan ideal karena respon publik terhadap Jusuf Kalla bagus, sementara Jokowi membutuhkan figur yang memahami manajemen kabinet," kata Aswar kepada Tempo, Ahad 16 Maret 2014.
Selain itu, pasangan Jokowi-Kalla akan saling memberikan kontribusi positif dan menguatkan dalam menyejahterakan bangsa. "Jokowi diapresiasi rakyat sebagai tokoh bersih, berintegritas, sabar dan sangat merakyat. Kombinasinya Jusuf Kalla yang bisa diterima semua pihak dan teruji pengalamannya. Jokowi juga butuh sosok yang tegas," katanya.
Menurut dosen komunikasi politik itu, masalah utama bangsa dan negara yang sedang kritis dan membutuhkan solusi tepat dan cepat di bidang perekonomian dan keejahteraan rakyat. Sehingga, dibutuhkan figur yang memiliki integritas, visi, dan komitmen membela kepentingan rakyat.
Selain itu, mewabahnya korupsi harus menjadi prioritas utama untuk diberantas oleh duet ini. Sebab munculnya sentimen negatif rakyat terhadap banyaknya skandal korupsi di era pemerintahan saat ini, dikonversikan menjadi simpati dan harapan rakyat kepada Jusuf Kalla. Contohnya, dalam kasus Bank Century, Kalla dianggap bisa mengungkap kasus tersebut dengan cepat karena sosoknya yang tegas. "Sedangkan Jokowi senantiasa membela kepentingan rakyat kecil," ujarnya.
ARDIANSYAH RAZAK BAKRI
Topik terhangat
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century
Berita terhangat:
Siapa Capres Demokrat yang Bisa Saingi Jokowi?
Sinyal Malaysia Airlines Masih Ada 6 Jam Setelah Hilang
Fakta dan Misteri Raibnya Malaysia Airlines
Disindir Ruhut, Jokowi: Sudah Beribu Kali Diejek