Relawan Prabowo Dikasih Duit dan Ponsel
Editor
Stefanus Teguh Edi Pramono
Selasa, 8 Juli 2014 13:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Gerakan Indonesia Raya melatih sejumlah saksi dan relawannya dengan cara khusus. Menurut seorang peserta yang dilatih di rumah Prabowo Subianto di kawasan Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada pertengahan Februari lalu, lebih dari seribu peserta menjalani pelatihan fisik dan mental. (Baca: Relawan Prabowo Wajib Cepak dan 'Jalan Bebek')
Alumnus pelatihan asal Bandung ini bercerita bahwa Prabowo jorjoran membagi duit untuk saksi dan relawan. Tiap bulan, misalnya, ia menerima Rp 3 juta sebagai persiapan menjadi saksi dalam pemilu legislator. (Baca: Kata Psikolog, Hasrat Berkuasa Prabowo Lebih Besar). “Dua kali saya diberi duit sehingga totalnya Rp 6 juta,” kata pemuda berusia 27 tahun ini. “Ditransfer ke rekening masing-masing.” (Baca juga: Relawan Prabowo Wajib Minum Susu Kambing)
Setelah tiga pekan menjalani latihan fisik dan mental yang berat, kata alumnus ini, para peserta diberi telepon seluler, tablet buatan Cina, infocus, pengeras suara dan ampli. “Untuk melatih saksi,” katanya. Para alumnus ini diharapkan melatih saksi-saksi yang bakal berada di tempat pemungutan suara. Tapi tak lama, peralatan itu rusak. (Baca juga: Survei Psikolog, Gaya Prabowo Otoriter)
Saat di Hambalang, kata alumnus ini, para peserta juga mendapat fasilitas lumayan. "Mulai dari handuk, sabun, selimut, sepatu lars, topi, sampai pakaian lengkap," katanya. Menurut dia, para peserta berasal dari 77 daerah pemilihan pemilu legislatif, dari Aceh hingga Papua.
Ketua Umum Gerindra Suhardi membenarkan partainya melatih sekitar seribu orang untuk menjadi saksi dan relawan. Menurut dia, para saksi itu memang dilatih supaya disiplin dan militan. "Supaya mereka tahan banting dan loyal," kata Suhardi.
MUHAMMAD MUHYIDDIN | LINDA TRIANITA
Terpopuler
Slank: Salam 2 Jari, Konser Kemanusiaan Terbesar
Buruh Bantah Dukung Prabowo di Hari Tenang
Bos Lion Air Incar Proyek Kereta Ekspres Bandara
Kereta Super Cepat Bandung-Jakarta Segera Dibangun
KPK: Dirut KAI Ignasius Jonan Patut Dicontoh