Loyalis Jokowi Pertanyakan Kewarganegaraan Prabowo  

Reporter

Editor

Anton William

Minggu, 25 Mei 2014 12:08 WIB

Relawan Jokowi di Car Free Day Bundaran HI, Jakarta (25/5). TEMPO/Ursula Florene

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Jokowi Advance Social Media Volunteers (Jasmev) Kartika Joemadi mengatakan besok organisasinya akan mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mempertanyakan status kewarganegaraan calon presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto. Menurut dia, Prabowo disebut kantor berita Associated Press, pernah meminta menjadi warga negara Yordania.

"Associated Press memberitakan bahwa Prabowo pernah mengajukan kewarganegaraan pada 1998 dan diterima oleh Raja Hussein," katanya saat dihubungi, Ahad, 25 Mei 2014.

Hal ini, kata dia, bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 42 tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden. Konstitusi, katanya, mengatur calon presiden harus seorang warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan tak pernah menerima kewarganegaraan lain karena permintaannya. (Baca: Capres Dilarang Dwi Kewarganegaraan, Ini Rujukannya)

Kartika mengatakan kedatangan Jasmev ke kantor KPU akan mengikutsertakan organisasi relawan Jokowi lainnya seperti Pro-Jokowi, Seknas Jokowi, Posko Perjuangan Rakyat, dan Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat. Menurut dia, KPU harus menjelaskannya kepada publik agar jelas. "Publik harus tahu status kewarganegaraan beliau apa," katanya. (Baca: Gerindra Enggan Komentari Kewarganegaraan Prabowo)

Kantor berita Associated Press melaporkan Prabowo pernah meminta kewarganegaraan Yordania. Raja Hussein disebut mengabulkan permohonan tersebut pada 10 Desember 1998 melalui dekrit kerajaan. (Baca: Prabowo Disebut Minta Kewarganegaraan Yordania)

Rabu lalu, KPU mengatakan akan memeriksa rekam jejak kewarganegaraan Prabowo. Anggota KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan komisinya pemeriksaan ini akan dilakukan berdasar dokumen. "Tidak sampai melakukan penelusuran langsung ke Yordania," katanya. Belakangan, Ferry mengatakan tak akan mempersoalkan kewarganegaraan Prabowo. Adapun persoalan kewarganegaraan ini harus menunggu laporan dari masyarakat. (Baca: KPU Akan Cek Kewarganegaraan Prabowo)

Dua pasangan calon presiden dan wakil presiden mendaftarkan diri untuk bertarung di pemilihan tahun ini. Pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan empat partai lainnya. Adapun Partai Gerindra dan enam partai lainnya mengusung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Saat ini KPU masih memproses dokumen persyaratan yang diserahkan calon presiden dan wakil presiden.

NUR ALFIYAH

Terpopuler:
Kontras Persoalkan Jenderal di Timses Jokowi-JK
Konsep 'Tol' Laut Jokowi Picu Kontroversi
Senin Depan, SBY Mungkin Pecat Suryadharma

Berita terkait

Riza Patria Minta Maaf Kursi DPR Gerindra Berkurang Lima di Jakarta

9 hari lalu

Riza Patria Minta Maaf Kursi DPR Gerindra Berkurang Lima di Jakarta

Kursi anggota DPR Gerindra Jakarta berkurang dari 19 menjadi 14 kursi.

Baca Selengkapnya

5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra

8 Juni 2022

5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra

Politikus senior M Taufik dipecat dari Gerindra karena dinilai telah membuat dosa politik dan pembangkangan pada partai dan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Gerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024

8 Juni 2022

Gerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024

Politisi Partai Gerindra menegaskan partainya tetap kukuh mendorong Ketua Umum Prabowo Subianto maju kembali sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Riza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik

8 Juni 2022

Riza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik

Pemecatan resmi Muhammad Taufik bakal ditentukan DPP Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Taufik Akan Pindah ke Partai Berideologi Nasionalis setelah Dipecat Gerindra

7 Juni 2022

Taufik Akan Pindah ke Partai Berideologi Nasionalis setelah Dipecat Gerindra

Politikus senior Gerindra Muhammad Taufik mengatakan jika harus bergeser, maka akan mencari partai yang nasionalis.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jakarta: Pemecatan M Taufik Baru Rekomendasi, Belum Diputuskan

7 Juni 2022

Gerindra Jakarta: Pemecatan M Taufik Baru Rekomendasi, Belum Diputuskan

Ahmad Riza Patria mengungkapkan, pemecatan M Taufik dari partai barurekomendasi dari Majelis Kehormatan Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Taufik, Akan Mundur dari Gerindra Demi Anies Baswedan Jadi Capres

2 Juni 2022

Kontroversi Taufik, Akan Mundur dari Gerindra Demi Anies Baswedan Jadi Capres

Politikus senior Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik akan mundur dari partainya demi bisa mendukung Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Hadiri Pelantikan Penggantinya, Taufik Gerindra: Enggak Ada yang Istimewa

2 Juni 2022

Hadiri Pelantikan Penggantinya, Taufik Gerindra: Enggak Ada yang Istimewa

Mohamad Taufik dari Partai Gerindra menyatakan penggantiannya dari kursi Wakil Ketua DPRD DKI sebagai hal biasa.

Baca Selengkapnya

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya