Jusuf Kalla (kiri) dan Mahathir Mohamad dalam dialog Global Peace and Conflict Resolution yang diselenggarakan Mahatir Global Peace School-Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di Kuala Lumpur, Malaysia (17/2). Dalam pidatonya, Jusuf Kalla menyampaikan konflik di Indonesia diselesaikan dengan musyawah dan dialog. TEMPO/ Nita Dian
TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga pemantau media Awesometrics menemukan tiga nama yang dalam sepekan terakhir paling sering digadang-gadang sebagai calon wakil presiden 2014. Dari penelusuran dan analisis pemberitaan di media serta percakapan di media sosial, Jusuf Kalla diketahui mendapat gamitan (mention) terbanyak baik di media massa maupun media sosial. Sedangkan Mahfud Md. berada di posisi kedua, dan Abraham Samad di posisi ketiga.
Dalam soal gamitan di media massa, seperti dijelaskan dalam siaran pers Awesometrics, Jumat, 25 April 2014, Abraham Samad masih kalah oleh Hatta Rajasa, bahkan Rhoma Irama, Muhaimin Iskandar, Dahlan Iskan, dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Namun, di media sosial, Abraham jauh lebih populer dalam hal percakapan mengenai calon wakil presiden dibanding Hatta, Rhoma, Muhaimin, dan Ahok. Namun jumlah gamitan terhadap Abraham hanya sedikit di atas Dahlan. (Baca : Jokowi Bagi bagi Kursi Sehari Dapat Cawapres)
Berdasarkan pengamatan dan analisis Awesometrics, di media massa dan media sosial orang lebih banyak menjodohkan para cawapres ini dengan capres Joko Widodo alias Jokowi. Jusuf Kalla adalah tokoh yang paling kerap dipasangkan dengan Jokowi, dengan angka pencocokan sebanyak 80 persen. JK hanya 10-20 persen dicocokkan dengan Aburizal Bakrie (ARB) dan Prabowo Subianto.
Pencocokan Abraham Samad dengan Jokowi meraih 60 persen, sementara Abraham-Prabowo 30 dan Abraham-ARB 10 persen. Adapun Mahfud Md. mendapat 70 persen pencocokan dengan Jokowi, 20 persen dengan Prabowo, dan sisanya dengan ARB. (Baca : Muhaimin Sewot Tak Diajak Bicara Cawapres Jokowi)
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.