Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putrisaat menyampaikan orasi politiknya di kampaye perdana PDI Perjuangan di Lapangan Thor Gelora Pancasila, Surabaya, (17/3). TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Klaten - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan kemenangan partainya dalam pemilihan umum sudah ada di depan mata. Dia meminta semua kader bergotong royong untuk mengawal pemilu.
"Bagi saya, masuk Istana (Kepresidenan) itu mudah. Bahkan saya lahir di dalam Istana," kata Megawati saat berkampanye di Klaten, Jawa Tengah, Sabtu, 5 April 2014. Setelah Sukarno turun dari kekuasaan, Megawati baru bisa kembali masuk ke Istana saat menjabat Presiden Republik Indonesia kelima.
Megawati menyatakan sebenarnya dia memiliki peluang yang sangat besar untuk bisa kembali menjadi presiden pada 2004 dan 2009. "Tapi saya dicurangi," katanya. Dia berharap para kader bisa mengawal pemilihan umum kali ini sehingga kemungkinan adanya kecurangan bisa diminimalisasi.
Meski demikian, Megawati menegaskan bahwa kemenangan partai dengan berhasil mengantarkan kadernya masuk Istana bukanlah tujuan akhir perjuangan. "Perjuangan untuk mengemban amanat rakyat baru dimulai," katanya. (Baca : Prabowo: Sebetulnya Saya Hormat pada Bu Mega)
Megawati yakin bahwa calon presiden yang diusung Partai Banteng, Joko Widodo, mampu untuk mengemban amanat dari rakyat. Menurut dia, Jokowi merupakan kader terbaik PDI Perjuangan sehingga mampu memperoleh kepercayaan dari partai untuk menjadi calon presiden. "Sekarang yang penting PDIP harus mampu meraih lebih dari 20 persen suara dalam pemilu legislatif," katanya. (Baca : Pemilih Jokowi Belum Tentu Coblos PDIP)
Pemilihan Presiden Juli 2014 lalu menjadi etos baru bagi rakyat untuk menentukan calon pemimpinnya. Bagi saya dan sebagian pemilih Jokowi, yang untuk pertama kalinya memilih dalam pemilihan, karena sebelumnya golongan putih, ada motif yang menggerakkan kami. Salah satu motif itu adalah janji kampanye Jokowi yang bertitel Nawacita.