TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Universitas Gadjah Mada Ari Dwipayana menilai deklarasi dukungan puluhan purnawirawan jenderal dan ratusan purnawirawan TNI-Polri terhadap calon presiden Prabowo Subianto hanya sekadar show off atau pameran saja.
Menurut dia, kubu Prabowo hanya ingin menunjukkan ke masyarakat bahwa purnawirawan mendukung mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu. "Seperti unjuk gigi ke publik di tengah polarisasi purnawirawan TNI-Polri," kata Ari kepada Tempo, Jumat, 28 Maret 2014. (Baca: Prabowo Kaget Dapat Dukungan Para Eks Komandannya).
Menurut dia, tak bisa dipungkiri saat ini dukungan purnawirawan sudah mulai terbagi ke beberapa tokoh calon presiden. Walhasil, kubu Prabowo seakan ingin menunjukkan bahwa mereka mendapat dukungan juga dari sejumlah purnawirawan.
Ari menilai jumlah suara dukungan dari purnawirawan tak begitu besar untuk mendongkrak Prabowo jika betul menjadi peserta pemilu presiden 2014. Sebab, jumlah purnawirawan tak begitu banyak dibanding jumlah seluruh pemegang hak suara se-Indonesia. (Baca: Prabowo Disebut Korban Kezaliman Bos-bosnya ).
"Itu sudah ditambah keluarga dan jaringan purnawirawan itu," kata dia. "Tapi ya kembali lagi, deklarasi ini cuma show off saja." Namun, dukungan yang berlebihan dari purnawirawan tersebut bisa berdampak negatif.
Isu pelanggaran hak asasi manusia sewaktu-waktu bisa berhembus di masyarakat. Selain itu, bisa saja memunculkan kekhawatiran masyarakat kalau purnawirawan militer ingin kembali berjaya di dunia politik seperti saat dwifungsi TNI masih berjaya. (Baca pula: Tak Semua Pensiunan Jenderal Dukung Prabowo).
Kamis, 27 Maret 2014, ratusan purnawirawan menggelar deklarasi dukungan ke Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2014-2019. Mereka terdiri atas 80 pensiunan jenderal, sekitar 300 orang purnawirawan perwira menengah, dan 400 purnawirawan bintara dan tamtama.
INDRA WIJAYA
Terpopuler
Jokowi: Terima Kasih Pak Prabowo
Kritik Habibie: Pemerintah Indonesia Bermental Dagang
Diagnosis Dokter Arief Tentukan Nasib Perwira TNI AU
Berita terkait
Riza Patria Minta Maaf Kursi DPR Gerindra Berkurang Lima di Jakarta
9 hari lalu
Kursi anggota DPR Gerindra Jakarta berkurang dari 19 menjadi 14 kursi.
Baca Selengkapnya5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra
8 Juni 2022
Politikus senior M Taufik dipecat dari Gerindra karena dinilai telah membuat dosa politik dan pembangkangan pada partai dan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaGerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024
8 Juni 2022
Politisi Partai Gerindra menegaskan partainya tetap kukuh mendorong Ketua Umum Prabowo Subianto maju kembali sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaRiza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik
8 Juni 2022
Pemecatan resmi Muhammad Taufik bakal ditentukan DPP Partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaTaufik Akan Pindah ke Partai Berideologi Nasionalis setelah Dipecat Gerindra
7 Juni 2022
Politikus senior Gerindra Muhammad Taufik mengatakan jika harus bergeser, maka akan mencari partai yang nasionalis.
Baca SelengkapnyaGerindra Jakarta: Pemecatan M Taufik Baru Rekomendasi, Belum Diputuskan
7 Juni 2022
Ahmad Riza Patria mengungkapkan, pemecatan M Taufik dari partai barurekomendasi dari Majelis Kehormatan Partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaKontroversi Taufik, Akan Mundur dari Gerindra Demi Anies Baswedan Jadi Capres
2 Juni 2022
Politikus senior Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik akan mundur dari partainya demi bisa mendukung Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaHadiri Pelantikan Penggantinya, Taufik Gerindra: Enggak Ada yang Istimewa
2 Juni 2022
Mohamad Taufik dari Partai Gerindra menyatakan penggantiannya dari kursi Wakil Ketua DPRD DKI sebagai hal biasa.
Baca SelengkapnyaSurvei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca Selengkapnya