TEMPO.CO, Bandar Lampung - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, menilai menjadi presiden adalah sebuah tugas yang berat.
"Saya insya Allah siap. Tapi ini bukan tugas ringan, ini tugas berat. Jangan dipandang menjadi presiden itu enak," kata Jokowi saat pidato kampanye di Lapangan Rejo Basuki, Kecamatan Seputi Raman, Lampung Tengah, Sabtu, 22 Maret 2014.
Menurut dia, pekerjaan berat presiden adalah lantaran harus bekerja dari Sabang sampai Merauke. Sembari becanda, Jokowi mengatakan berat badannya pasti akan kembali susut jika terpilih menjadi presiden.
"Jadi gubernur sudah 45 kilogram, apalagi menjadi presiden," katanya.
Gubernur DKI Jakarta ini juga mengingatkan pada warga untuk mengawal pelaksanaan pemilu, khususnya saat pencoblosan. Hal ini, kata dia, untuk mengantisipasi kecurangan selama pencoblosan.
"Saya titip jaga TPS masing-masing. Di mana bapak-bapak dan ibu-ibu berada, jangan sampai nanti ada kecurangan. Jangan sampai suara 380 hilang nolnya saat tiba di PPS atau PPK," katanya.
Hari ini Jokowi berkampanye dengan mengunjungi Pasar Kota Gajah. Setelah itu, ia melakukan kampanye terbuka di Lapangan Rejo Basuki, Kecamatan Seputih Raman, Lampung Tengah. Ia satu panggung dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Lampung Sjahrudin, Wakil Gubernur Riau Soeryo Respationo, mantan Kapolri Dai Bachtiar, dan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung, Berlian Tihang dan Muchlis Basri.
Kampanye terbuka diawali dengan lagu Indonesia Raya kemudian Mengheningkan Cipta. Setelah itu, Dai Bachtiar membacakan perintah harian Ketua Umum PDIP, Megawati Sukarnoputri. Kampanye ditutup dengan pidato Jokowi.
ANANDA TERESIA
Berita terkait
Angka Keramat Nawacita
28 April 2015
Pemilihan Presiden Juli 2014 lalu menjadi etos baru bagi rakyat untuk menentukan calon pemimpinnya. Bagi saya dan sebagian pemilih Jokowi, yang untuk pertama kalinya memilih dalam pemilihan, karena sebelumnya golongan putih, ada motif yang menggerakkan kami. Salah satu motif itu adalah janji kampanye Jokowi yang bertitel Nawacita.
Baca SelengkapnyaPemilu 2014 Berlalu, Ini Daftar Pelanggarannya
17 Desember 2014
Kemitraan menemukan suap dalam pemungutan suara.
Baca SelengkapnyaObor Rakyat, Polisi Tunggu Keterangan Jokowi
5 Agustus 2014
Keterangan Jokowi diperlukan agar kasus pengaduan tabloid Obor Rakyat dapat diproses lebih lanjut
Baca SelengkapnyaAhok Soal Pilpres: Jangan Golput, Nanti Menyesal
9 Juli 2014
Dengan memilih, Ahok berujar, kemungkinan warga merasakan penyesalan jauh lebih kecil ketimbang mengabaikan haknya.
Baca SelengkapnyaRibuan DPT Ganda Dicoret di Kota Bekasi
8 Juli 2014
Setiap kelurahan terdapat sekitar 100 DPT ganda.
Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat
6 Juli 2014
Secara keseluruhan, Jokowi-Kalla dipercakapkan hingga 64.297 kali, jauh mengungguli Prabowo-Hatta.
Baca SelengkapnyaHatta Tanya Kalpataru, JK: Keliru, Itu Adipura
5 Juli 2014
Hatta hanya tersenyum pahit dan enggan melanjutkan pertanyaan.
Baca SelengkapnyaPendukung Jokowi Bagikan Obor Rahmatan Lil Alamin
5 Juli 2014
Selain tabloid, mereka juga membagikan jadwal puasa Ramadan dan pin bergambar Jokowi-JK.
Baca SelengkapnyaTabloid Sapujagat Serang Jokowi Lewat Isu Komunis
5 Juli 2014
Sapujagat sebenarnya bukan media baru. Tabloid 16 halaman yang berkantor di Jalan Makam Peneleh Nomor 39, Surabaya, itu sudah muncul sejak awal 2000.
Baca SelengkapnyaKampanye Hitam Juga Serang Kampung Deret
5 Juli 2014
Dukungan warga terbelah diantara dua calon presiden di sejumlah sudut Jakarta.
Baca Selengkapnya