TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, atau biasa disapa Ahok, santer dikabarkan akan pindah ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Pengamat politik Universitas UIN Syarief Hidayatullah Gun Gun Heryanto mengatakan PDIP sangat diuntungkan jika Ahok loncat ke partai banteng itu.

“Kalau Ahok mau pindah partai, itu sangat positif bagi PDIP. Dia menjadi sosok yang bersinar di DKI Jakarta. Tentu itu juga menjadi insentif bagi tingkat keterpilihan PDIP,” kata Gun Gun saat dihubungi, Jumat, 3 Januari 2014.

Gun Gun menilai jika Ahok bergabung ke PDIP, secara tidak langsung menguntungkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang diusung sebagai calon presiden oleh PDIP. “Ahok akan memegang estafet kepemimpinan Joko Widodo,” ujar dia.

Pengamat politik dan kebijakan publik Universitas Indonesia Andrinof Chaniago juga berpendapat sama. Menurut Andrinof, PDIP diuntungkan karena Ahok merupakan tokoh yang sedang melejit popularitasnya. “Ahok ini tokoh yang lagi jadi bintang,” ujar dia.

PDIP, kata dia, mungkin sangat tertarik dengan mantan Bupati Belitung Timur itu. Namun, Andrinof memperkirakan Ahok baru akan pindah ke partai banteng jika diberhentikan Gerindra.

Sebelumnya, santer dikabarkan Ahok akan pindah ke PDIP. Ini bermula karena Ahok belakangan lebih sering bersama Megawati. Awal Desember lalu, bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Ahok menyambangi Mega di rumahnya, Menteng, Jakarta Pusat. Ahok bersama kerabatnya sempat membuatkan Bakmi Belitung untuk Mega.

Pertemuan kedua terjadi di kediaman Ahok saat perayaan Natal. Tak tanggung-tanggung, Megawati membawa sejumlah kadernya seperti Jokowi, Rieke Diah Pitaloka, Teten Masduki, Cornelia Agatha, Prajogo Pangestu, dan putranya, Prananda Prabowo.

LINDA TRIANITA

Berita Terpopuler:
Artidjo: Saya Ingin Hukum Mati Koruptor, tapi....
Album Baru, Beyonce Rekam 80 Lagu
Titip Doa Berbayar, Ahmad Gozali Akui Salah
Bekas Kombatan Timtim Sumbang PAN Rp 500 Juta
US$ 45 Juta Disiapkan untuk Simulator Sukhoi