Obor Rakyat Melempem, Jokowi Menang Mudah di Yogya

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Sampul tabloid obor rakyat. (oborrakyat)
Sampul tabloid obor rakyat. (oborrakyat)
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Hasil real count lewat formulir C1 di Kota Yogyakarta menunjukkan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla menang dengan suara telak atas rivalnya, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Berdasarkan laporan tim sukses Jokowi-Kalla, kemenangan mantan Wali Kota Solo itu di Kota Gudeg sangat bulat, yakni 148.132 suara atau setara 60,13 persen. Sementara itu, Prabowo-Hatta meraih 98.216 suara atau setara 39.87 persen. 

Jumlah total pemilih yang menggunakan haknya di Kota Yogya sendiri 249.765 orang dan suara sah mencapai 246.348 suara.

"Jokowi-Kalla menang penuh berdasarkan real count C1 di Kota Yogya," kata Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta, Eko Suwanto, kepada Tempo, Ahad petang, 13 Juli 2014.

Jajaran pengurus PDIP Yogya mengaku sempat khawatir atas fitnah dan berita miring ihwal Jokowi yang diembuskan secara masif melalui bermacam media, khususnya tabloid Obor Rakyat"Juga berbagai pembiaran pelanggaran kampanye fitnah itu membuat waswas," kata Eko.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Kota Yogyakarta Sudjanarko menuturkan Yogya selama masa kampanye steril dari peredaran tabloid Obor Rakyat.

"Mereka (pembuat Obor Rakyat) mungkin tak berani mendistribusikan ke sini, enggak tahu kenapa," kata dia.

Namun, kata Eko, menurut pantauan pihaknya, serangan kampanye hitam terhadap Gubernur DKI Jakarta non-aktif itu di luar Yogya justru medongkrak simpati warga Yogya untuk memilih Jokowi. Hal itu tampak dari bedah real count C1 yang berasal dari kandang para tokoh pendukung Prabowo Subianto di Kota Yogya.

"Khususnya kampung-kampung di Kecamatan Umbulharjo, Jokowi justru menang mudah," kata Eko. 

Di Kecamatan itu terdapat sejumlah tokoh kubu Prabowo yang sempat dinilai bakal mencuri simpati dan suara warga. Misalnya, Kampung Golo, tempat kediaman tokoh Partai Amanat Nasional sekaligus Ketua Tim Sukses Prabowo-Hatta DIY, Herry Zudianto.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Umbulharjo juga terdapat tokoh sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera, Sukamto. Dalam pemilu legislatif April lalu, dia berhasil terpilih menjadi anggota DPR daerah pemilihan DIY.

Jumlah total suara yang diperoleh Jokowi-Kalla di Umbulharjo mencapai 21.763 suara, sedangkan Prabowo-Hatta 18.491 suara.

Tak hanya menang di kandang para petinggi tim sukses Prabowo DIY, Jokowi juga unggul di kampung Kota Baru, yang selama ini menjadi kantor pusat markas pemenangan Prabowo-Hatta DIY. 

Fenomena kekalahan para tokoh pendukung Prabowo-Hatta di Kota Yogya ini melengkapi kekalahan Prabowo di TPS Amien Rais di Sleman, serta desa Sri Purnomo, Bupati Sleman yang juga menjadi tim sukses Prabowo. 

Berdasarkan laporan saksi PDIP yang masuk, dari 14 Kecamatan di Kota Yogyakarta, Jokowi-JK berhasil menang di 13 kecamatan, kecuali Kotagede.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terpopuler lainnya:
Begini Cara Ahok Berantas Premanisme 
Dahlan Iskan Copot Komisaris Penggagas Obor Rakyat
Hati-hati Selfie Telanjang, Foto Tak Bisa Dihapus

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


La Nyalla Akui Sebar Obor Rakyat, Gerindra: Harusnya Dia Dibekuk

12 Desember 2018

Eks Kader Gerindra La Nyalla Mattalitti blak-blakan mengakui bahwa dirinya pernah menyebarkan isu Presiden Joko Widodo atau Jokowi simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada pemilu 2014 silam, saat ditemui di kediaman Ma'ruf Amin, Selasa, 11 Desember 2018. TEMPO/Dewi Nurita
La Nyalla Akui Sebar Obor Rakyat, Gerindra: Harusnya Dia Dibekuk

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menanggapi pernyataan blak-blakan eks kader Gerindra La Nyalla mengaku pernah menyebarkan Obor Rakyat.


Saat Jokowi Cerita Hoax Saracen dan Obor Rakyat

20 Oktober 2018

Warga berswafoto dengan Presiden Joko Widodo (kedua kiri) saat kegiatan pembukaan Temu Karya Nasional Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) XX dan Pekan Inovasi Perkembangan Desa/Kelurahan (PINDesKel) 2018 di Garuda Wisnu Kencana, Badung, Bali, Jumat, 19 Oktober 2018. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Saat Jokowi Cerita Hoax Saracen dan Obor Rakyat

Presiden Jokowi heran masih banyak hoax menjelang Pilpres. Ia pun menyinggung soal Obor Rakyat dan Saracen.


Ditangkap, Ini Kronologi Kasus Pimpinan Tabloid Obor Rakyat

9 Mei 2018

Pemimpin Redaksi Tabloid Obor Rakyat, Setiyardi Budiono (kanan) didampingi Pengacaranya, Hinca Panjaitan (kiri) tiba memenuhi panggilan pemeriksaan di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 23 Juni 2014. Setelah mangkir pada pemeriksaan perdana, hari ini Setiyardi hadir untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Ditangkap, Ini Kronologi Kasus Pimpinan Tabloid Obor Rakyat

Tabloid Obor Rakyat menyebut Jokowi sebagai keturunan Tionghoa dan kaki tangan asing.


Kejaksaan Agung Tangkap Duo Pentolan Obor Rakyat

9 Mei 2018

Pemimpin Redaksi Obor Rakyat Setyardi Budiono (kanan) dan Redaktur Pelaksana Darmawan Sepriyossa mendatangi Pengadilan  Negeri Jakarta Pusat untuk menjalani sidang perdana pencemaran nama baik atas laporan Joko Widodo, 17 Mei 2016. TEMPO/Larissa
Kejaksaan Agung Tangkap Duo Pentolan Obor Rakyat

Tim Intelijen Kejaksaan Agung bekerja sama Tim Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat menangkap dua tokoh di balik Obor Rakyat.


Romy PPP Cerita Soal Obor Rakyat dan Fitnah Komunis untuk Jokowi

14 April 2018

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy dalam kunjungannya di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, 3 Februari 2018. Foto: Biro Pers Setpres
Romy PPP Cerita Soal Obor Rakyat dan Fitnah Komunis untuk Jokowi

Ketua Umum PPP Romahurmuziy cerita asal mula Jokowi mendapat fitnah komunis. Menurut Romy, fitnah ke Jokowi berawal dari terbitnya Obor Rakyat.


Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Ketua DPR Setya Novanto melambaikan tangan sembari tertawa usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 15 Maret 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.


Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Putera sulung mantan Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) menyerahkan piala kepada Ketua Pelaksana Kejuaraan Asia Karate SBY Cup XIV Jackson AW Kumaat (keempat kiri) di Jakarta, 25 Februari 2017. ANTARA FOTO
Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini


Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Presiden Joko Widodo memberi pernyataan usai Rapim TNI, didampingi Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Cilangkap, 16 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.