Lambang Garuda Merah Dilepas di JSI

image-gnews
Sejumlah anggota kepolisian melakukan penjagaan usai terjadi pelemparan bom molotov oleh orang tidak dokenal di Kantor Lembaga Survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) di Jalan Warung Jati, Pancoran, Jakarta, 11 Juli 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Sejumlah anggota kepolisian melakukan penjagaan usai terjadi pelemparan bom molotov oleh orang tidak dokenal di Kantor Lembaga Survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) di Jalan Warung Jati, Pancoran, Jakarta, 11 Juli 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Iklan

TEMPO.COJakarta - Lambang garuda merah, lambang khas pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, yang sebelumnya terpasang di kaca belakang mobil Mazda Biante hitam dilepas oleh seorang pria berkaos dan mengenakan topi hitam. 

Mobil bernomor polisi B-1890-EKS tersebut diparkir di halaman kantor Jaringan Suara Indonesia yang beralamat di Jalan Warung Jati Timur Nomor 8-AS, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Lambang yang sama juga terpasang di pelat nomor mobil tersebut.

Sebelumnya, mobil tersebut diparkir di basement bersama mobil sedan Honda hitam bernomor D-1140-RO, yang juga dipasangi lambang garuda merah di kaca mobil depan. Namun kemudian mobil Mazda tersebut dipindahkan ke halaman parkir atas. Setelah stiker dilepas, mobil tersebut dibawa keluar dari kantor lembaga survei yang dipimpin oleh Widdi Aswindi itu.

Belum diketahui siapa pemilik mobil tersebut. Petugas keamanan kantor itu enggan menjawab pertanyaan Tempo. Dia langsung mengunci gerbang hitam setinggi dua meter kantor tersebut. Dia pun tak mengetahui keberadaan bosnya. "Biasanya datang sore," kata petugas keamanan yang tak mau menyebutkan namanya kepada Tempo, Jumat, 10 Juli 2014.

Jaringan Suara Indonesia atau JSI merupakan lembaga survei dan hitung cepat yang dipimpin oleh Widdi Aswindi. Lembaga survei ini semalam dilempar bom molotov oleh seorang tak dikenal pada pukul 00.40 WIB.

Seorang saksi, IZ, 75 tahun, satpam yang sedang berjaga di pos kantor JSI, mendengar suara botol yang menggelinding. Ternyata suara bersumber dari lantai ruang bawah tanah atau basement. "Botol minuman berisi minyak tanah dan bersumbu," kata Kepala Subbagian Humas Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan, Komisaris Polisi Aswin, saat dihubungi Tempo, Jumat, 11 Juli 2014.

Setelah melihat bom molotov itu, kata Aswin, IZ segera memberitahukan rekan-rekannya dan melapor ke Polda Metro Jaya. Kemudian insiden ini ditangani oleh Kepolisian Sektor Pancoran yang ditindaklanjuti dengan olah tempat kejadian perkara. Kepada polisi, IZ mengaku tidak melihat pelaku, tetapi mendengar suara sepeda motor. Polisi belum bisa memastikan motif dari pelemparan bom molotov ini.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada pemilihan presiden, Rabu, 9 Juli 2014, hasil hitung cepat JSI menyatakan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa unggul dari Joko Widodo-Jusuf Kalla. Menurut JSI, pasangan nomor dua tersebut mendapatkan 49.87 persen suara, lebih rendah 0.25 persen dari Prabowo-Hatta yang meraup 50.13 persen suara. Akan tetapi, Direktur Eksekutif JSI Widdi Aswindi tak dapat dimintai konfirmasi hingga saat ini.

Hasil hitung cepat yang ditayangkan di TVOne tersebut berbeda jauh dengan hasil hitung cepat beberapa lembaga survei lainnya, seperti Saiful Munjani Research Center, Cyrus Network, dan Litbang Kompas. Ketiganya menyatakan Jokowi-Kalla unggul dengan selisih 5 persen. Rata-rata hasil hitung cepat lembaga survei tersebut menyatakan Jokowi-Kalla meraup 53 persen suara dan Prabowo-Hatta memperoleh 49 persen suara.

Ada beberapa lembaga survei lain yang hasil hitung cepatnya menyatakan Prabowo menang, yakni Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis dan Lingkaran Survei Nasional. Hasil hitung cepat LSN yang juga ditayangkan TVOne menyatakan pasangan nomor urut satu meraup 50.56 persen suara, sedangkan nomor urut dua 49.4 persen. Keduanya hanya terpaut 0.62 persen.

Di lain pihak, hasil hitung cepat Puskaptis menyatakan Prabowo-Hatta menang dengan perolehan suara 52.05 persen. Pasangan capres nomor urut satu itu lebih unggul 4.1 persen dari pasangan mantan Wali Kota Solo dan mantan wakil presiden yang mendapatkan 47.95 persen suara.

AMRI MAHBUB

Terpopuler
Serangan Israel ke Palestina, Dunia Terbelah
Jet Israel Bombardir Jalur Gaza, 72 Orang Tewas
Dubes Palestina: Solusi Dua Negara yang Terbaik 

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Ketua DPR Setya Novanto melambaikan tangan sembari tertawa usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 15 Maret 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.


Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Putera sulung mantan Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) menyerahkan piala kepada Ketua Pelaksana Kejuaraan Asia Karate SBY Cup XIV Jackson AW Kumaat (keempat kiri) di Jakarta, 25 Februari 2017. ANTARA FOTO
Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini


Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Presiden Joko Widodo memberi pernyataan usai Rapim TNI, didampingi Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Cilangkap, 16 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.


Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Susilo Bambang Yudhoyono membacakan pidato politiknya usai ditetapkan menjadi ketum periode 2015-2020 dalam penutupan Kongres Demokrat di Surabaya, 13 Mei 2015. Dalam pidato politiknya SBY membacakan 10 rekomendasi hasil kongres untuk landasan kerja selama lima tahun kedepan. TEMPO/Nurdiansah
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.


Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Relawan membentangkan Bendera Merah Putih raksasa saat mengikuti kirab budaya menyambut Presiden ketujuh Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di kawasan MH Thamrin, Jakarta, 20 Oktober 2014. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.


Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Pendukung Jokowi-JK menggunduli rambutnya saat Pemilu Presiden 2014 di posko Relawan Keluarga Nusantara di Kuta, Bali, 9 Juli 2014. TEMPO/Johannes P. Christo
Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.


Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Pimpinan MPR terpilih, Ketua Zulkifli Hasan bersama Wakil Ketua (kiri-kanan) Hidayat Nur Wahid, H. Mahyuddin, Evert Erenst Mangindaan dan Oesman Sapta Odang berfoto bersama pada Sidang Paripurna pemilihan pimpinan MPR di Gedung Nusantara, Jakarta, 8 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.


Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Jokowi. ANTARA/Rosa Panggabean
Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.