TEMPO.CO, Jakarta - Kantor lembaga survei Pol-Tracking Institute yang terletak di Jalan Pangrango Nomor 3A, Setiabudi, Jakarta Selatan, mendapat teror dari orang tak dikenal. Berdasarkan rilis yang diterima Tempo, penjaga kantor menerima telepon yang berdering beberapa kali selang waktu pukul 01.00-08.30 pagi tadi.
"Kami mendapat laporan dari Polres Setiabudi bahwa kantor kami akan diserang," kata Manager PR dan Program Pol-Tracking Institute Agung Baskoro saat dihubungi Jumat, 11 Juli 2014. (Baca: Hadapi Teror, Polisi Jaga Lembaga Survei)
Agung juga mengatakan ada dua orang hilir mudik di sekitar kantor sejak pagi. Karena itu, kata Agung, Polres Setiabudi mengirimkan tiga intel dan mobil patroli polisi untuk berjaga di sana.
Menurut Agung, staf Pol-Tracking baru mengetahui kondisi ini setelah penjaga kantor memberikan info kepada staf setelah tiba di kantor. Karena itu, kata Agung, lembaganya akan melakukan antisipasi dengan memulangkan staf lebih awal.
Direktur Eksekutif Pol-Tracking Hanta Yuda mengatakan hal yang sama. "Adanya indikasi ancaman membuat kami berjaga-jaga, apalagi beberapa lembaga survei yang merilis hasil quick count 9 Juli kemarin mengalami kejadian serupa," kata Hanta. Aktivitas Pol-Tracking akan diakhiri lebih awal dari biasanya.
Pol-Tracking adalah salah satu lembaga survei yang merilis hitung cepat dengan hasil Prabowo-Hatta mendapat 46,3 persen suara dan Jokowi-JK mendapat 53,7 persen suara. Margin of error survei ini sebesar 1 persen.
Sebelumnya Pol-Tracking sempat bekerja sama dengan TV One untuk menayangkan hasil survei quick count. Namun, kata Agung, Hanta Yuda membatalkan kesepakatan ini karena lembaganya bukan menjadi satu-satunya lembaga yang akan ditayangkan hasil quick count-nya oleh TV One. "Ada tiga lembaga survei lain yang dinilai tak kredibel turut bekerja sama dengan TV One. Karena itu, kami lebih baik mundur," kata Agung.
Dengan teror yang mereka alami, Agung akan berkoordinasi dengan lembaga survei lainnya yang mengalami teror juga. Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) akan memfasilitasinya. "Namun kami belum melakukan pembicaraan hingga saat ini," kata Agung.
YOLANDA RYAN ARMINDYA
Berita Lainnya:
Nyaris Putus Cinta Gara-gara Jokowi
Kantor JSI Dilempar Bom, Polisi Periksa CCTV
Pemilu Presiden Bikin Perkawanan Rusak