TEMPO.CO, Jakarta -Anggota tim pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Eva Kusuma Sundari, mengatakan pihaknya tidak mau memberikan komposisi kabinet sebelum Jokowi terpilih menjadi presiden. Menurut dia, koalisi yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan bukanlah koalisi bagi-bagi kursi.
"Enggak mungkin, karena kami kan tidak menganut koalisi bagi kursi, jadi mana mungkin kami umumkan kabinet sebelum Jokowi terpilih," kata Eva saat dihubungi Tempo, Sabtu, 28 Juni 2014. (Baca juga: Relawan Diaspora Deklarasi Dukung Jokowi-JK)
Eva berujar bahwa pihak yang menantang kubunya untuk membuka komposisi kabinet sebelum pemilihan umum presiden tidak mengerti dengan konsep porosnya. Musababnya, jika komposisi kabinet diumumkan, poros PDI Perjuangan beserta tiga partai pengusung lainnya, seperti NasDem, PKB, dan Hanura, mengkhianati konsep awal mereka.
"Lagi pula masyarakat sudah tahu dan mempercayakan kepada Jokowi untuk mengisi kabinet menterinya dengan orang-orang yang kompeten, obyektif, serta cocok," ujarnya. (Lihat pula: Jokowi Janji Hentikan Impor Beras dan Bawang)
Dalam diskusi yang dilakukan tadi siang, pengamat politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Philips Jusario Vermonte, menantang calon presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto untuk membuka komposisi kabinetnya sebelum terpilih. Tujuannya agar pemilih bisa mengetahui kebijakan pemerintah yang akan datang.
REZA ADITYA
Terpopuler
Ini Kata Cak Lontong Soal Kostum Nazi Ahmad Dhani
Ada Samudra Misterius di Dalam Perut Bumi
Jusuf Kalla: Ahmad Dhani Melanggar Hukum