TEMPO.CO , Jakarta: Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Akbar Tanjung mempertegas partainya hanya mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden dari poros koalisi Indonesia Raya Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Untuk memenangkan pasangan ini, Akbar menggelar apel siaga pemenangan Sahabat AT (Akbar Tanjung) Kota Depok untuk Prabowo-Hatta di Gedung Graha Insa Cita, Depok, Selasa, 23 Juni 2014.
Dalam acara yang juga dihadiri oleh semua tim lintas partai dalam koalisi merah putih tersebut, Akbar Tanjung melakukan orasi pemenangan Prabowo-Hatta. Ia mengajak semua elemen partai dan sahabat AT untuk siap berjuang.
"Minimal di Depok ini kita menang di atas 50 persen. Siap memenangkan Prabowo-Hatta?" tanya Akbar Tanjung yang disambut teriakan siap oleh ratusan peserta apel, Selasa, 23 Juni 2014.
Akbar Tanjung mengatakan, suara Prabowo-Hatta di Depok harusnya bisa bombastis karena dekat dengan DKI dan merupakan bagian dari Jawa Barat. Alasanya, di DKI dan Jawa Barat elektabilitas dan tingkat keterpilihan Prabowo-Hatta sangat tinggi. "Depok ini kan bagian dari Jawa Barat," katanya.
Dia mengatakan, dengan kepemimpinan pasangan nomor urut 1 itu, Indonesia akan maju. Dengan begitu, Indonesia bisa menjadi negara yang kuat dalam pergaulan internasional. "Insya Allah Indonesia maju dan Indonesia bisa dihormati sebagai negara yang berdaulat," katanya. Akbar Tanjung juga meminta kesiapan setiap tokoh partai di Depok untuk pemenangan. Satu per satu perwakilan partai dipanggil dan diminta kesiapannya.
Akbar Tanjung juga sedikit menjelaskan kenapa partainya mengarah pada Prabowo Hatta ketimbang mendukung Jusuf Kalla (JK) sebagai mantan Ketua Umum Golkar periode 2004-2009. Menurut dia, pada saat dipimping oleh JK, elektabilitas partai menurun. "Padahal di masa kepemimpinan saya, pada 2004 Golkar maju," katanya.
Acara apel siaga sahabat AT berjalan selama 2 jam, mulai pukul 14.00. Diujung acara, Akbar Tanjung sempat berjoget bersama tim paduan suara sahabat AT yang membawakan lagu tentang Depok.
ILHAM TIRTA
Berita Terpopuler:
Merasa Tak Dihargai, Ayu Azhari Pindah ke Jokowi
ISIL Rekrut Bocah Belasan Tahun untuk Berperang
Chappy Hakim: Indonesia Tak Cukup Beli Drone
Ide Gila Ahok Supaya Monas Tetap Asri