TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional, M. Najib, mengatakan partainya hingga kini belum menentukan sikap akhir koalisi menghadapi pemilihan presiden 9 Juli nanti. PAN, kata dia, masih mencermati dinamika koalisi yang terus berkembang. "Di internal belum ada kristalisasi dukungan pada satu poros," kata Najib dalam diskusi "Membaca Peluang Poros Keempat" di kawasan Cikini, Jakarta, Kamis, 1 Mei 2014.
Menurut Najib, saat ini di internal PAN baru ada dua kecenderungan koalisi, yaitu merapat ke poros Joko Widodo atau merapat ke poros Prabowo Subianto. Namun, kata dia, juga ada pemikiran agar PAN tetap mencermati dinamika politik partai Demokrat. Alasannya, koalisi dengan Demokrat masih mungkin terbangun bila akhirnya Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan untuk mengusung calon presiden.
Peluang koalisi dengan Demokrat, kata Najib, juga sangat mungkin lantaran saat ini komunikasi PAN dengan partai-partai lain masih cair. Meskipun PAN sudah disebut-sebut dekat dengan Gerindra, kata Najib, di internal belum ada keputusan final. Partai juga masih menunggu hasil akhir rekapitulasi suara oleh KPU.
Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional, Viva Yoga Mauladi, mengatakan partainya serius akan berkoalisi dengan Partai Gerakan Indonesia Raya dalam pemilihan presiden dan wakil presiden pada Juli mendatang.
Selain dari PAN, Prabowo juga berharap bisa berkoalisi dengan Partai Keadilan Sosial agar bisa mengajukan diri sebagai calon presiden karena sudah memenuhi persyaratan partai atau koalisi partai bisa mengajukan calon presiden, yakni memenuhi 25 persen suara nasional atau 20 persen kursi di DPR. Jika tidak cepat, Demokrat dan Golkar yang berniat mengusung calon presiden akan menggaet PAN dan PKS. Ini artinya Prabowo bisa terancam tidak bisa menjadi calon presiden.
Sikap PKS sendiri belum sepenuhnya mendukung Prabowo. Menurut juru bicara Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera, partainya masih menalukan penjajakan dengan Gerindra yang mengusung Prabowo.Dia tidak menampik kemungkinan nantinya PKS meninggalkan Prabowo untuk berkoalisi dengan partai lain.
IRA GUSLINA SUFA I LINDA TRIANITA
Berita Terpopuler:
Jagal Tangerang Bantai 3 Orang Dalam Sejam
Usai Makan Bersama, Jagal Tangerang Beraksi
Ini Pemicu Jagal Tangerang Habisi Sekeluarga
Dikabarkan Masuk Islam, Sophia Latjuba: Sudahlah..
Setelah Membantai, Jagal Tangerang Gasak Uang