TEMPO.CO, Batu - Untuk menarik perhatian pemilih, sebuah tempat pemungutan suara didirikan di depan panti pijat Kelurahan Mojorejo, Kota Batu. Panitia juga melibatkan karyawan panti tersebut untuk menggaet masyarakat. Sebanyak tujuh perempuan pekerja di panti pijat itu mengenakan kaus berwarna abu-abu bertuliskan "Ayo Coblos". Mereka berdiri di depan pintu masuk TPS sebagai penerima tamu.
"Khusus hari ini kami tidak melayani jasa pijat," kata pemilik Panti Pijat Putri Jaya, Suprihatin, Rabu, 9 April 2014. Ia tidak keberatan kehilangan penghasilan karena tutup dua hari. Selama dua hari itu panti pijatnya dipakai petugas untuk mendirikan tenda hingga pemungutan suara. Suprihatin mengaku rela tidak mendapat penghasilan demi menyukseskan pemilihan umum.
Selain itu, ia mengerahkan pekerjanya sebagai penerima tamu agar warga semakin banyak yang menggunakan hak pilih. Hasilnya, TPS 8 yang memiliki daftar pemilih tetap sebanyak 256 jiwa di Kelurahan Mojorejo ini ramai dikunjungi calon pemilih warga sekitar. Namun, dari total 13 panti pijat di Batu, hanya Putri Jaya yang merelakan tempatnya dipakai sebagai TPS.
Bahkan pemimpin Vihara Damadipa Arama Biku Kanthi Dharo turut menggunakan hak pilihnya di TPS 8 Mojorejo tersebut. Ia mendukung setiap warga negara yang menyukseskan pemilihan umum, termasuk pemilik panti pijat. "Saya berharap pemilu berjalan aman dan menghasilkan pemimpin yang baik," Kanthi Dharo.
EKO WIDIANTO
Berita Terpopuler
Ada Jokowi, Media Asing: Pemimpin Tua Beristirahat
4 Maklumat Jokowi Jelang Hari Pencoblosan
Ical: Tak Ada Ganti Rugi di Lapindo
Sepekan lagi, SBY Nikmati Pesawat Baru