Firman mengatakan kritik-kritik yang muncul terhadap Jokowi akan menjadi amunisi bagi lawan-lawan politiknya. Bukan tidak mungkin terjadi kampanye negatif terhadap Jokowi.
"Situasi tersebut sangat mudah diangkat untuk memaparkan kekurangan-kekurangan Jokowi. Apalagi, juga ada yang mengungkapkan bahwa Jokowi ternyata tidak memiliki kemampuan manajerial yang cukup," katanya.
Keputusan Jokowi untuk maju sebagai calon presiden pada akhirnya menimbulkan pro dan kontra, termasuk di media sosial. Di media sosial bahkan muncul 19 janji politik Jokowi yang pernah disampaikan pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2012. (Baca: Prabowo Tagih Janji-janji Jokowi)
Salah satu janji yang paling banyak diungkapkan pihak yang kontra dengan pencalonan Jokowi sebagai presiden adalah akan memimpin Jakarta selama lima tahun dan tidak menjadi kutu loncat dengan mengikuti Pemilu 2014. Janji tersebut diucapkan Jokowi saat jumpa pers di rumah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada 20 September 2012.
Sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Ari Dwipayana, mengatakan serangan terhadap Jokowi merupakan strategi kompetitornya untuk menekan elektabilitas calon presiden ini. "Serangan itu menunjukkan kepanikan kompetitornya," kata Ari ketika dihubungi, Senin, 17 Maret 2014.
Serangan tersebut, kata Ari, khususnya ditujukan terhadap integritas Jokowi. Misalnya, ketidakmampuan menangani permasalahan di Jakarta atau mengingatkan janji Jokowi untuk tetap menjadi Gubernur DKI selama lima tahun. Strategi lainnya yaitu membawa pencalonan Jokowi ke jalur hukum. Seperti Tim Advokasi Jakarta Baru yang menggugat Jokowi karena dianggap melanggar sumpah.
RIZKI PUSPITA SARI | ANTARA
Berita Terkait
Tak Ada Jokowi, Guruh Sukarno Putra pun Jadi
Pengusaha Ibu Kota Berat Melepas Jokowi
Elite Demokrat: Jokowi Ditunggu Banyak Orang
Gugatan ke Gubernur Jokowi Dianggap Kampanye Hitam