TEMPO.CO, Bogor - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Komaruddin Watubun mengatakan pencalonan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai presiden pada pemilihan Juli nanti sudah hampir pasti. Meskipun partai belum menentukan pasangan Jokowi, Komaruddin mengatakan PDI Perjuangan sudah menentukan kriteria calon wakil presiden.
"Kami ingin cawapres yang tegas," kata Komaruddin ketika ditemui di acara Rembug Desa di Bogor, Rabu, 12 Maret 2014. Dia mengatakan tegas bukan berarti harus berasal dari militer. Orang yang berlatar belakang militer, ujarnya, belum tentu tegas.
Komaruddin menuturkan komunikasi politik terbuka untuk partai lain. Namun, kata dia, sampai saat ini belum ada tokoh pasti yang akan mendampingi Jokowi merebutkan posisi pemimpin nasional pada pemilihan presiden dan wakil presiden, 9 Juli 2014.
Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dikabarkan telah memutuskan Joko Widodo alias Jokowi sebagai presiden. Namun, partai ini belum memastikan waktu pendeklarasian Jokowi. "Keputusan diambil sekitar dua pekan lalu," kata sumber dari lingkaran yang dekat dengan Megawati, Jumat, 28 Februari 2014.
Si sumber menjelaskan PDIP menggodok berbagai macam skenario untuk menentukan siapa calon presiden yang diusung. Simulasi itu mengerucut pada dua pilihan, yakni memasangkan Megawati dengan Jokowi atau menyandingkan Jokowi dengan calon wakil presiden selain Megawati. Simulasi ini lantas diuji melalui survei. (baca:Jokowi Maju, 8 Partai Tergusur)
Hasil survei di sejumlah lembaga menunjukkan Jokowi jauh mengalahkan Megawati. Sumber ini menuturkan, selain mendengarkan suara dari kalangan internal PDIP, Megawati juga memperhatikan pandangan beberapa ahli politik yang dikoordinasi Cornelis Lay, dosen Fisipol Universitas Gadjah Mada. (Baca: Dua Tafsir Blusukan Bareng Jokowi-Ahok ).
Sumber ini membantah jika keputusan Megawati diambil seusai lawatan ke sejumlah negara. Sebelumnya, Megawati sempat bertandang ke Hong Kong, Italia, dan Singapura sebelum kembali ke Indonesia. "Sejauh ini belum ada faktor yang membuat Megawati berubah pikiran," kata sumber ini. (baca:Popularitas Jokowi Selamatkan PDIP).
SUNDARI
Terpopuler
Status Gunung Slamet Masih Waspada
Ini Dia Penumpang Gelap Malaysia Airlines
Lenovo Giat Pasarkan Perangkat All-in-One