TEMPO.CO, Jakarta - PDI Perjuangan mulai membahas kriteria calon presiden yang akan diusung pada pemilihan 2014 mendatang. Agenda ini akan menjadi bahasan dalam Rapat Kerja Nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
"Kami membicarakan suksesi kepemimpinan nasional, bagaimana pemimpin yang mampu menjalankan cita-cita bangsa," kata Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Achmad Basarah saat dihubungi, Ahad, 1 September 2013.
Dia mengatakan pembicaraan tidak akan masuk pada teknis orang per orang. Meskipun dia tahu salah satu kadernya, Joko Widodo, terus merajai survei elektabilitas calon presiden. "Kami rumuskan bagaimana pemimpin yang bisa menjalankan cita-cita proklamasi."
Basarah menuturkan, sebagai partai, PDI Perjuangan ingin berdaulat di bidang politik. Pengambilan keputusan calon presiden akan dilakukan secara mandiri tanpa intervensi partai lain.
PDI Perjuangan sampai kini belum terpengaruh untuk mendeklarasikan nama calon presiden. Kongres Bali memberi keleluasaan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk menentukan kandidat calon presiden dari PDI Perjuangan. Namun, Megawati masih belum menyatakan kandidat idamannya.
Dalam berbagai survei, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memuncaki elektabilitas calon presiden. Jokowi unggul atas kandidat yang sudah mendeklarasikan diri, seperti Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie dan Wiranto. Bahkan, elektabilitas Jokowi melampaui Megawati Soekarnoputri.
Selain kriteria calon presiden, Basarah menuturkan PDI Perjuangan membahas konsolidasi pemenangan pemilu legislatif. Dia optimistis dari berbagai survei PDI Perjuangan selalu menduduki posisi puncak pemenang pemilu dengan angka di atas 20 persen. Rakernas ini untuk memastikan mesin partai bekerja maksimal menyambut pemilu legislatif 2014.
WAYAN AGUS PURNOMO