TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno, menemui keluarga Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di Pondok Pesantren Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat, 1 November 2024.
Berikut serba-serbi pertemuan Pramono-Rano dengan keluarga Gus Dur menjelang pencoblosan pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta 2024.
Pesan istri Gus Dur
Istri almarhum Gus Dur, Sinta Nuriyah, didampingi putrinya, Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid, menerima kunjungan Pramono-Rano. Mereka berdiskusi sekitar 50 menit secara tertutup.
"Saya meminta agar menjadi pemimpin yang berhati-hati dalam mengemban amanah warga Jakarta," kata Sinta sesuai berdiskusi.
Pramono-Rano juga diberikan wejangan oleh Sinta untuk tidak membeda-bedakan gender. Ia meminta apabila keduanya terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Jakarta nanti, keduanya dapat memperhatikan gender dengan saksama.
Bagi Sinta, laki-laki dan perempuan adalah hal yang serupa. Ia menjelaskan, jika laki-laki adalah pakaian bagi perempuan, dan begitu pula sebaliknya.
"Saya ingin agar semua warga Jakarta diperhatikan hak hidupnya apa pun status dan jenis kelaminnya," kata Sinta.
Yenny singgung nama Rano Karno
Dalam kesempatan itu, Yenny Wahid memberikan sinyal dukungan terhadap Pramono-Rano di Pilkada Jakarta. Dia mengatakan, banyak masyarakat Betawi yang menginginkan tokoh Betawi juga.
"Kader di Jakarta, kan, banyak dari masyarakat Betawi, tentu menginginkan tokoh Betawi juga. Nah di sini ada Bang Doel (Rano Karno)," ucap Yenny Wahid dikutip dari keterangan tertulis Tim Pramono Anung, Sabtu, 2 November 2024.
Yenny juga menilai, pasangan calon nomor urut 3 ini tidak pernah mengeluarkan pernyataan yang melecehkan perempuan. Sikap seperti ini dianggapnya penting untuk menilai kriteria pemimpin yang tengah melaju di pilkada.
"Beliau tidak pernah mengeluarkan pernyataan yang melecehkan perempuan, soal janda dan lain sebagainya. Itu juga menjadi sangat penting buat kita," ujar Yenny.