TEMPO.CO, Denpasar - Calon Wakil Gubernur (cawagub) Bali nomor urut 2, I Nyoman Giri Prasta, dalam sesi debat perdana pemilihan kepala daerah atau Pilkada menyoroti kesalahan data kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang disebutkan oleh calon gubernur (cagub) nomor urut 1 Made Muliawan Arya atau De Gadjah.
Giri menanyakan keterangan cagub dari nomor urut 1 saat dialog dengan asosiasi pariwisata yng mengatakan bahwa kunjungan wisman ke Bali sebanyak 53 juta jiwa.
“Mohon penjelasan bapak mengenai jumlah wisatawan mancanegara ke Bali sebanyak 53 juta jiwa orang?” kata Giri dalam debat yang digelar KPU Bali di Denpasar, Rabu malam, 30 Oktober 2024.
Giri menyoroti hal ini lantaran kesalahan data yang disampaikan De Gadjah dinilai fatal. Sebab, menurutnya, pada 2019 saja sebelum pandemi COVID-19 jumlah wisman hanya 6,3 juta kunjungan.
Untuk tahun 2024 ini, mantan Bupati Badung itu mengingatkan bahwa target Kemenparekraf adalah 14 juta kunjungan dengan 50 persennya target di Bali.
Dengan target 7 juta kunjungan, pasangan calon Pilkada Bali nomor urut 2 ini harus berhitung dan melihat data kunjungan hingga Agustus sebanyak 4,4 juta orang mereka masih optimistis terhadap angka ini.
“Target kami 7 juta itu tembus sampai 6,8 juta, tapi kenapa kami pertanyakan, karena kalau sampai benar wisman 53 juta, berarti pajak hotel restoran Badung melampaui Rp 30 triliun,” ucapnya.
Dalam sesi tanya jawab antarpasangan calon ini, Giri menegaskan tujuannya bertanya untuk memperjelas data yang diungkap De Gadjah ke publik.
“Kami ingin memberi kejelasan bahwa apa yang kita pikirkan dengan baik itu yang kita katakan dengan baik, bagi kami lebih fatal lagi ketika kita berbicara tanpa data, itu yang harus kita lakukan, bagaimana memberi pendidikan politik yang bagus kepada masyarakat,” ujarnya.