TEMPO.CO, Jakarta - Pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta 2024 mulai menghangat. Calon gubernur Jakarta Pramono Anung dan Ridwan Kamil saling memberi respons terkait dukungan dari golongan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Pramono mengaku tidak ambil pusing dengan pernyataan Ridwan Kamil yang mengaku dapat dukungan dari golongan PDIP. Menurut calon gubernur nomor urut 3 itu, Pilkada Jakarta 2024 adalah kontestasi untuk sosok setiap calon, bukan pertarungan partai politik.
"Mau berapa persen saja (PDIP yang mendukung Ridwan Kamil) enggak apa-apa, emang gue pikirin, kan begitu," kata Pramono saat ditemui usai Deklarasi Relawan Jakarta Muda Menyala di Karet Semanggi, Jakarta Selatan, pada Kamis, 31 Oktober 2024.
Mantan Sekretaris Kabinet ini menjelaskan, karakter pemilih di Jakarta cenderung melihat sosok dan gagasan dari pasangan calon. Menurut dia, Pilkada Jakarta bukan lagi bicara adu kekuatan antarpartai politik, namun pertarungan beradu gagasan dan karakter kepemimpinan dari sosok yang ikut dalam kontestasinya.
"Pokoknya begini lah, pilgub ini bukan pertarungan partai tapi pertarungan individu. Sehingga silakan pemilih Jakarta memilih dari calon-calon yang ada," kata Pramono. "Jadi saya tidak melihat bahwa ini pertarungan partai politik, kemudian ada partai yang tidak mendukung saya, saya cuma Alhamdulillah, gitu saja."
Sebelumnya, Ridwan Kamil mengklaim dapat dukungan dari golongan PDIP. Hal ini disampaikan mantan gubernur Jawa Barat itu saat ditanya ihwal tujuh politikus Koalisi Indonesia Maju (KIM Plus) bertemu dengan Pramono.
"Dinamika selalu ada. Saya sampaikan dari golongan PDIP ada yang sudah merapat ke kami juga. Tapi tidak saya sampaikan secara terbuka karena buat apa juga. Lebih kepada pribadi-pribadi yang bersimpati ke saya kan," ujar pria yang akrab disapa Emil itu saat ditemui awak media usai blusukan di Cakung, Jakarta Timur, pada Kamis, 31 Oktober 2024. .
Calon gubernur Jakarta nomor urut 1 itu mengklaim, ada sekitar 25 persen pemilih PDIP yang turut mendukungnya di Pilkada Jakarta. Hal ini disebut Emil berasal dari hasil survei yang mencatat bahwa 70 persen pemilih PDIP mendukung Pramono, sedangkan selebihnya berada di pihak Ridwan Kamil-Suswono.
"Berarti ada pemilih PDIP yang bersimpati ke RIDO (Ridwan Kamil-Suswono). Jadi bagi kami itu hal yang biasa, tidak ada yang 100 persen solid, hal begini biasa saja," kata Emil.
Dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2024, Pramono Anung berpasangan dengan Rano Karno. Mereka berdua didukung oleh PDIP. Pramono-Rano Karno melawan pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono yang disokong 12 partai pendukung KIM Plus, serta nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana dari jalur independen alias non partai.
Advist Khoirunikmah berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: PSI Bakal Sanksi Anggota yang Alihkan Dukungan ke Pramono Anung