Menanggapi hal ini, De Gadjah dalam kesempatannya menjawab langsung dengan mengakui salah data tersebut.
Ia mengatakan, penyebutan 53 juta kunjungan wisman karena kepeleset saat menyebut yang pikirannya ingin menyatakan 5,3 juta.
“Saya akui kemarin viral 53 juta dipakai meme seolah kami goblok banget ya, kami memang belum pengalaman dan jauh dari kesempurnaan perlu banyak belajar, tapi kami salah sebutkan harusnya 5,3 juta jadi selimpungan istilah Bali nya,” kata dia memberi klarifikasi.
Ia turut meluruskan jumlah yang juga salah itu, menurutnya yang benar, pada 2018 jumlah kunjungan wisman 6,27 juta, kemudian 2022 sejak pemulihan COVID-19 2,1 juta, 2023 4,1 juta, dan 2024 sampai saat ini 3,5 juta kunjungan.
“Sudah saya jelaskan kami salah menyampaikan dan kami mengakui salah dan itu selimpungan, orang salah tidak perlu dihakimi, juga Bali tidak perlu quantity tourism,” ucap De Gadjah.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali menetapkan dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bali, yakni Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) dengan nomor urut satu dan Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) nomor urut dua.
Koster-Giri diusulkan oleh PDIP, PKB, Partai Gelora, Partai Hanura, Partai Perindo, PBB, Partai Ummat, dan Partai Buruh dengan total suara sah pada Pemilu Anggota DPRD Provinsi Bali 2024 sebanyak 1.548.386 suara atau 61,20 persen.
Sementara pasangan calon Mulia-PAS diusulkan oleh Partai Gerindra, Partai NasDem, PKS, PAN, Partai Golkar, Partai Demokrat, PKN, dan PSI dengan total suara sah pada Pemilu Anggota DPRD Provinsi Bali 2024 sebanyak 969.601 suara atau 38,33 persen.
Pilihan Editor: Pramono Anung dan Ridwan Kamil Saling Balas ihwal Dukung Mendukung di Pilkada Jakarta