“Media adalah salah satu pihak yang ikut menentukan sejauh mana informasi ini tersampaikan kepada publik, bahwa 27 November itu kita akan kembali datang ke TPS guna memilih gubernur dan memilih bupati atau wali kota sesuai dengan daerahnya masing-masing," tuturnya.
Dengan peran media, kata Hedi, KPU Jabar menargetkan angka partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 meningkat dua persen atau menjadi 75 persen dibanding pilkada sebelumnya.
“Kami punya kepentingan besar kepada rekan-rekan media ini, agar partisipasi pemilu di Jawa Barat ini bisa naik minimal dua persen dari angka pilkada sebelumnya 73 persen," ujarnya.
Hedi memandang peran media massa sejauh ini sudah sangat membantu dalam menyebarluaskan informasi kepada masyarakat mengenai Pilkada 2024. Terlebih, pilkada sudah masuk pada tahap pendaftaran calon di semua tingkatan.
"Sejauh ini karena tahapannya sudah semakin krusial, jadi media pun secara alamiah mereka sendiri yang mencari-cari informasi, kalau sebelumnya kita sendiri yang butuh media karena bagaimana memastikan kepada masyarakat bahwa kita ini mau ada pilkada di 27 November," ujarnya.
Pilihan editor: Asisten Khusus Prabowo dan Deretan Jenderal di Tim Pemenangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin