TEMPO.CO, Jakarta - Buntut dari keresahan terhadap kondisi demokrasi saat ini yang rentan melahirkan kecurangan, Eep Saefullah Fatah meluncurkan aplikasi yang dapat memantau pemungutan suara, yang diberi nama Warga Jaga Suara. Peluncuran aplikasi ini dilakukan pada Jumat, 9 Februari 2024 lalu.
Dalam acara peluncuran aplikasi tersebut, turut pula hadir Sekretaris Jenderal PKS, Aboe Bakar Al Habsyi, dan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto melalui sambungan telepon. Akan tetapi, perwakilan dari Partai Gerindra tidak mengonfirmasi kehadiran mereka. Sementara itu, sejumlah pemimpin redaksi dan perwakilan organisasi pemantau pemilu juga turut serta hadir.
Seperti yang diketahui, pemilu adalah pesta demokrasi yang menjadi tonggak penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk memastikan jalannya pemilu yang adil, transparan, dan bebas dari berbagai bentuk kecurangan, partisipasi aktif dari masyarakat sangatlah penting. Oleh karena itu, inisiasi aplikasi “Warga Jaga Suara” yang diprakarsai oleh Eep Saefullah Fatah menjadi satu langkah penting dalam upaya menjaga integritas pemilu di Indonesia.
Berdasarkan keterangan Eep, gagasan untuk membuat aplikasi ini berawal dari keresahan terhadap kondisi demokrasi. Peluncuran aplikasi ini juga sekaligus sebagai buntut dari indikasi kecurangan yakni nepotisme Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang dinilai ikut cawe-cawe kekuasaan dalam Pemilu 2024.
“Ada kegentingan yang memaksa yang membuat harus dilakukan sesuatu, terutama untuk membuka data yang sebetulnya data publik,” ujarnya saat ditemui usai peluncuran aplikasi Warga Jaga Suara
Kegunaan Aplikasi “Warga Jaga Suara”
Aplikasi ini dibuat untuk tujuan memantau agar pemungutan suara nanti dapat berlangsung jujur dan adil. Aep mengajak kepada para pemilih agar tidak hanya memilih dalam pemilu, akan tetapi juga turut menjaga suara mereka. Hal ini dikarenakan, menurut Aep hasil pemilu, C1, sampai rinciannya yang sudah direkap adalah data milik publik. Maka, ketika ada yang berusaha menutup itu, dengan menggunakan teknologi yakni Aplikasi “Warga Jaga Suara” yang telah diluncurkan ini dapat kita buka sebagai data publik.
Meskipun bertujuan untuk menyelamatkan demokrasi dari upaya penyelewengan kekuasaan. Aplikasi Warga Jaga Suara ini dipastikan tidak mewakili pasangan mana pun. Oleh karena itu, aplikasi ini bisa dimanfaatkan oleh siapapun termasuk 01, 02, dan 03 bahkan teman-teman yang selama ini mungkin tidak peduli dengan pemilu.
Aplikasi Warga Jaga Suara merupakan wujud respons terhadap kebutuhan akan pemantauan yang lebih intensif terhadap proses pemilu. Aplikasi ini mengajak dan melibatkan masyarakat untuk terlibat aktif dalam mengawasi proses pemungutan suara, perhitungan suara, serta segala proses lanjutan dalam pemilu.
Sementara itu, basis dukungan terhadap aplikasi Warga Jaga Suara juga tidak bersifat partisan. Maka, siapapun yang peduli terhadap pemilu dan demokrasi kita, berhak terlibat guna menyehatkan demokrasi dan memenangkan Indonesia.
Proses Pembuatan Aplikasi “Warga Jaga Suara”
CEO PolMark Indonesia tersebut menyampaikan bahwa proses pembuatan aplikasi Warga Jaga Suara ini telah dimulai sejak 15 Januari 2024 lalu. Aplikasi ini juga sudah bisa diunduh melalui Play Store sejak 25 Januari 2024. Saat ini Warga Jaga Suara telah mencapai 100 ribu pengguna pertama. Selaras dengan hal ini, tim penggagas aplikasi yang diwakili oleh Aep Saefullah akan membuat laporan publik mereka yang pertama.
SHARISYA KUSUMA RAHMANDA I HAN REVANDRA PUTRA
Pilihan Editor: Khawatirkan Pemilu Curang Koalisi Luncurkan Aplikasi Jagasuara 2024