TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis DPP atau Dewan Pimpinan Pusat Partai Buruh, Riden Hatam Aziz menegaskan, hingga kini Partai Buruh belum menentukan menyokong pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024. Dalam kontestasi pemilu, partai ini mendapatkan nomor urut 6.
Dari tiga nama capres, Riden menyebut partainya sudah mengerucutkan pilihan pada dua nama dan akan diumumkan setelah melalui konvensi dan rapat presidium Partai Buruh.
Profil Partai Buruh
Dikutip dari situs resmi partai, Partai Buruh dibangun dan didirikan oleh para pendiri yang berasal dari 4 Konferderasi serikat pekerja terbesar, 50 Federasi serikat pekerja tingkat nasional, forum guru dan tenaga honorer, dan organisasi petani serta nelayan terbesar di Indonesia.
Berazaskan Negara Sejahtera atau Walfare State, partai ini memiliki ideologi Pancasila. Dengan titik tumpu pada sila kedua dan kelima, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Partai Buruh telah menggunakan tiga nama yang berbeda, yaitu Partai Buruh Nasional (1998), Partai Buruh Sosial Demokrat (2005), dan Partai Buruh (2009).
Partai Buruh kemudian dibangun dan didirikan kembali Said Iqbal sebagai presidennya pada Oktober 2021. Ia dibantu oleh Agus Supriyadi, Ferri Nuzarli, dan Agus Ruli Ardiansyah. Ketiganya bertugas sebagai wakil presiden, sekretaris jenderal, dan ketua majelis nasional.
Sesuai dengan namanya, konstituen dari partai ini kebanyakan adalah buruh pabrik atau kelas pekerja. Meski begitu, partai itu juga membuka ruang bagi beragam profesi untuk bergabung.
NOVITA ANDRIAN | KAKAK INDRA PURNAMA
Pilihan editor: Kedudukan dan Tugas Wakil Presiden Menurut UUD 1945