TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan bakal capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD berangkat dari Tugu Proklamasi Jakarta untuk mendaftarkan diri ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). Tugu Proklamasi ini memiliki sejarah bagi bangsa Indonesia.
Dilansir dari laman Kemendikbud, Tugu Proklamasi merupakan lokasi bersejarah saat Presiden Soekarno membacakan naskah proklamasi didampingi oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta.
Tugu Proklamasi dibangun di tanah kompleks Taman Proklamasi di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat. Tugu ini diresmikan pada 17 Agustus 1972 oleh Menteri Penerangan saat itu, Budiardjo.
Di lokasi ini terdapat pula dua objek penting lainnya, yaitu Tugu Peringatan Satu Tahun Proklamasi yang dibuat pada 1946 dan Monumen Proklamator Soekarno-Hatta yang dibuat dengan tinggi 4,3 meter dengan bahan dari perunggu.
Adapun Tugu Proklamasi sebelumnya dibangun untuk memperingati satu tahun kemerdekaan Indonesia pada 1946. Pembangunan Tugu Proklamasi diprakarsai oleh Ikatan Wanita Djakarta dan beberapa tokoh, seperti Nyonya Johanna Masdani, Mien Wiranakusumah, Zus Ratulangi (putri Sam Ratulangi), Zubaedah, Nyonya Gerung, dan Maria Ulfa.
Adapun arsitek Tugu Proklamasi adalah Dra Yos Masdani Tumbuan, yang saat itu masih menjadi mahasiswi dan juga anggotan Ikatan Wanita Djakarta. Sementara itu, dana untuk membangun monumen ini didapatkan dari Kaum Republiken atau orang-orang yang pro terhadap kemerdekaan RI.
Setelah dibangun, peresmian Tugu Proklamasi sempat akan ditunda karena keberadaan tentara Belanda dan Sekutu di Jakarta. Namun pada akhirnya, tugu yang dulu disebut sebagai Tugu Peringatan Satoe Tahoen Repoeblik Indonesia itu diresmikan oleh Perdana Menteri Sutan Sjahrir pada 17 Agustus 1946.
Sejak diresmikan, Tugu Proklamasi menjadi tempat perayaan Hari Kemerdekaan setiap tahunnya. Namun, melalui Sidang Pleno Istimewa Dewan Perancang Nasional (Deparnas) pada 13 Agustus 1960, Presiden Soekarno berencana ingin mendirikan Tugu Proklamasi yang baru.
Selanjutnya: Adapun lokasi Tugu Proklamasi…