TEMPO.CO, Jakarta - Nama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi sorotan setelah dirinya diisukan akan menjadi calon wakil presiden Ganjar Pranowo. Hal itu terjadi ketika Ridwan Kamil mengakui ada komunikasi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Selain itu, selepas lepas jabatan jadi Gubernur Jawa Barat, dalam pidatonya ia mengungkap soal akan adanya breaking news. Meskipun banyak yang mengaitkan kabar itu adalah kabar dirinya jadi cawapres Ganjar maupun Prabowo, di Instagramnya Ridwan Kamil ia mengklarifikasi maksud breaking news adalah ia ingin rehat sejenak.
“Maksudnya Breaking News itu, Saya mau ‘me time’. Saya teh mau pergi jauh keliling dunia mulai pekan depan. 10 tahun tidak ada ‘me time’ kecuali curi-curi waktu sedikit saat kedinasan ke luar wilayah. Mau recharge badan dan pikiran. It is time for me time. Entah kapan kembali lagi. Good bye,” tulis Ridwan Kamil di Instagramnya pada 8 September 2023.
Dilansir dari Tempo, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung sendiri sudah menegaskan bahwa calon wakil presiden dari Golkar sendiri masih Airlangga Hartarto. “Belum ada usulan Ridwan Kamil jadi cawapres Prabowo,” ujar Doli.
Terkait pertemuan Ridwan Kamil dengan Megawati, Doli mengatakan bahwa itu hak Ridwan Kamil. “Golkar inklusif dan tidak ada persoalan buka komunikasi dengan pimpinan partai politik lain. Ridwan Kamil juga sudah melapor ke Airlangga,” ujarnya.
Profil Ridwan Kamil
Mantan Gubernur Jawa Barat yang baru menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur pada 5 September 2023 ini, lahir pada 4 Oktober 1971.
Dilansir dari Ppid.jabarprov, sebelum menjadi Gubernur dan terjun ke dunia politik, Ridwan Kamil adalah seorang arsitek. Ia memulai pendidikan arsitek di program sarjana Teknik Arsitek Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1990 sampai 1995. Lulus dari ITB, Ridwan Kamil atau Emil sapaan akrabnya memilih bekerja di Amerika Serikat.
Karena krisis moneter saat itu, banyak klien yang tidak membayar pekerjaan Ridwan Kamil sebagai arsitek. Dilansir dari Mnaber.org, ia kemudian mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan magister di Master of Urban Design University of California, Berkeley Amerika Serikat pada 1999-2001. Ridwan Kamil kemudian bekerja paruh waktu di Departemen Perencanaan Kota Berkeley.
Menjadi Arsitek
Pada 2002, Ridwan Kamil kembali ke Indonesia. Ia mendirikan firma perencanaan arsitektur dan desain bernama Urbane. Urbane merupakan firma yang dibangun oleh Ridwan Kamil pada tahun 2004. Reputasi internasional telah mereka peroleh dengan mengerjakan proyek di luar Indonesia seperti Syria Al-Noor Ecopolis di Suriah dan Suzhou Financial District di China.
Dari Urbane, Ridwan Kamil juga turut menjadi arsitek desain Rumah Botol dari Botol Bekas yang menjadi rumahnya, lalu mendesain Museum Tsunami Aceh pada 2007. Di samping menjadi arsitek dan menjadi Senior Urban Design Consultant SOM, EDAW (Hongkong & Francisco, dan SAA (Singapura), Ridwan Kamil menjadi dosen jurusan Arsitektur di ITB.
Angry Citizen yang Menjadi Wali Kota
Ia sempat membawakan acara di stasiun televisi STV Bandung berjudul “I Love Bandung, Solusi Kamil” pada kisaran 2012. Setahun setelahnya, ia memutuskan untuk menjadi Walikota Bandung karena dirinya merupakan Angry Citizen yang ingin mengubah Bandung.
Dilansir dari Tempo, Ridwan Kamil maju menjadi Calon Wali Kota Bandung Bersama Oded Muhammad Danial, Ridwan Kamil berhasil mengalahkan 7 pesaing lain dengan perolehan suara 45,24 persen. Mereka berdua diusung oleh Partai Gerindra dan PKS.
Naik Tahta Menjadi Gubernur
Dianggap sukses memimpin Kota Bandung, Ridwan Kamil mantap maju ke Pemilihan Gubernur Jawa Barat pada 2018. Ia berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum diusung oleh koalisi empat partai, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hanura, dan Partai NasDem.
Awalnya, Ridwan Kamil didukung oleh Partai Golkar, tetapi Ridwan Kamil tidak kunjung memilih calon wakil Guebrnur pilihan Golkar, Daniel Muttaqien. Dikutip dari Tempo, pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul berhasil unggul dengan torehan 32,88 persen suara. Mereka mengalahkan tiga pesaing lainnya.
Meneduh di Partai Beringin
Ridwan Kamil sebenarnya tidak ingin bergabung dalam partai politik. Hal itu diungkapkan ketika dirinya hendak maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. Ketika maju jadi Gubernur, ia hanya diusung oleh partai tetapi tidak menjadi kader partai manapun.
Namun, Ridwan Kamil kemudian mulai tertarik gabung partai politik pada 2021 dan setahun setelahnya gencar melakukan safari politik ke sejumlah pimpinan partai politik.
Ia sempat menemui Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem Siswono Yudo Husodo, tetapi akhirnya melabuhkan hati ke Partai Golkar ketika dirinya menemui ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto,
Ridwan Kamil kemudian mengumumkan secara resmi menjadi kader Partai Golkar pada Rabu, 18 Januari 2023. Ia pada awalnya merapat ke Golkar ketika dirinya bergabung ke Kosgoro 1957, salah satu organisasi pendiri Partai Golkar.
Di Partai Golkar, Ridwan Kamil didapuk menjadi menjadi Wakil Ketua Umum yang bertugas menggalang pemilih di Pemilu 2024. Kini Ridwan Kamil diisukan menjadi cawapres dari Prabowo ataupun Ganjar. Meskipun begitu, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Ace Hasan Syadzily, menyebut Ridwal Kamil telah menyampaikan jika yang paling realistis adalah maju kembali sebagai Gubernur Jawa Barat.
ANANDA BINTANG l TIM TEMPO
Pilihan Editor: Golkar Tetap akan Dukung Prabowo di Tengah Isu Ganjar Bakal Rangkul Ridwan Kamil