TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera atau PKS menyatakan tetap mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden untuk Pemilu 2024 setelah rencana duet dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Konsistensi itu disampaikan oleh Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini dalam keterangan tertulis, Jumat, 1 September 2023.
“PKS konsisten mengusung amanat MMS VIII tersebut. Struktur dan kader PKS selama ini juga all out mengenalkan dan mensosialisasikan Anies Baswedan ke seluruh pelosok tanah air,” kata Jazuli.
PKS secara resmi mendukung Anies Baswedan sejak penghujung Januari lalu. Deklarasi pengusungan Anies dilakukan di Kawasan Soewarna, Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Kala itu, PKS juga menyatakan sah bergabung dalam Koalisi Perubahan bersama Partai NasDem dan Partai Demokrat.
Koordinator tim kecil, dari PKS, Sohibul Iman mengungkapkan alasan partainya akhirnya secara resmi memberikan dukungan kepada Anies. Eks Gubernur DKI Jakarta itu dianggap memenuhi semua kriteria yang telah ditetapkan oleh majelis syura partai tersebut. Sedikitnya ada tiga kriteria berdasarkan musyawarah mereka pada Agustus 2022 silam.
Pertama, kata Sohibul, capres usungan PKS ini mesti merupakan simbol perubahan “Kenapa perubahan? Karena kita ingin melihat Indonesia lebih baik ke depan,” kata Sohibul di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Senin, 30 Januari 2023. Kedua, dia melanjutkan, capres ini merupakan sosok yang nasionalis dan religius.
Ketiga, Sohibul mengatakan capres usungan PKS mesti punya elektabilitas yang berpeluang memenangkan Pemilihan Presiden 2024. Pihaknya menyebut partainya enggan menggunakan istilah mempunyai elektabilitas tertinggi, mengingat hasil survei masih dinamis. “Jadi yang penting dia, kalau bisa disederhanakan, masuk dalam tiga besar elektabilitas survei hari ini,” katanya.
PKS merupakan partai ketiga yang secara resmi menyatakan dukungannya kepada Anies Baswedan. Mereka menyusul Partai NasDem yang telah menyatakan dukungan sejak Oktober 2022 dan Partai Demokrat beberapa waktu sebelumnya. Namun belakangan Demokrat mencabut dukungan dan hengkang dari koalisi setelah Anies memilih Cak Imin sebagai pendamping, bukan AHY.
Sementara itu, Presiden PKS Ahmad Syaikhu berharap Partai Demokrat tetap berada dalam Koalisi Perubahan yang kini mengusung Anies-Cak Imin sebagai capres-cawapres pemilu 2024. Syaikhu mengatakan, bagaimana pun PKS menghormati keputusan Partai Demokrat yang keluar dari Koalisi Perubahan dan mencabut dukungan kepada Anies.
“Sesungguhnya ya kami masih sangat berharap pada Partai Demokrat untuk bisa tetap berada dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan dan mengusung saudara Anies Rasyid Baswedan sebagai bacapres Republik Indonesia,” kata Ahmad Syaikhu di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS di Jakarta Selatan, Sabtu, 2 September 2023.
Di sisi lain, Ahmad Syaikhu menyatakan PKS sangat menyambut baik bergabungnya Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB dalam Koalisi Perubahan dan mendukung Anies dalam Pilpres 2024. PKS juga menyambut Partai NasDem dan PKB yang telah mendeklarasikan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan Pilpres 2024. “Insya Allah ini akan semakin mengokohkan semangat untuk memenangkannya,” ujar Syaikhu.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | IMA DINI SHAFIRA | EKA YUDHA SAPUTRA
Pilihan Editor: Penjelasan Lengkap Soal PKS yang Absen di Deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar