TEMPO.CO, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia disingkat PSI kembali menjadi perbincangan publik setelah mengadakan acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) yang mengundang sejumlah tokoh politik, dari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Yenny Wahid, sampai Budiman Sujatmiko.
Selain mengundang, beberapa kali Wakil Dewan Pembina PSI Grace Natalie menggoda Gibran sampai Budiman untuk mendaftar menjadi anggota PSI. “Gibran itu PSI banget. Kalau mas Budiman ukuran jaketnya berapa mas. Bercanda nanti ada yang marah,” ujar Grace.
Dalam Kopdarnas PSI yang diadakan pada 23 Agustus 2023 lalu, Grace Natalie juga menjelaskan soal arah politik PSI yang salah satunya menarik dukungan terhadap Ganjar Pranowo sebagai Capres. Digadang-gadang, PSI akan mendukung Prabowo meskipun tidak masalah jika PSI tidak mendukung siapa-siapa dan bergabung ke koalisi manapun. “Jomblo pun kami tidak apa-apa,” kata Grace.
Sejarah PSI
Dilansir dari situs PSI, Partai Solidaritas Indonesia secara resmi didirikan pada 16 November 2014 berdasarkan Akta Notaris Widyatmoko, S.H. Nomor 14 Tahun 2014. Partai ini menjadi satu-satunya partai baru yang lolos seleksi badan hukum setelah Pilpres 2014.
PSI didirikan oleh Grace Natalie, Raja Juli Antoni, dan Isyana Bagoes Oka. Mereka kemudian memutuskan untuk memilih Grace Natalie sebagai Ketua Umum PSI. PSI memulai sepak terjang di dunia politik tepatnya pada Pemilu 2019 dengan nomor urut 11.
Dalam Pemilu 2019 PSI tidak berhasil lolos ambang batang parlemen atau parliamentary threshold yang mewajibkan partai politik mendapatkan suara sebesar 4 persen untuk lolos. Dilansir dari situs Bps.go.id, PSI hanya mendapatkan dua juta suara atau sekitar 1,89 persen.
Meskipun begitu terdapat beberapa fakta menarik seputar PSI pada Pemilu 2019. Dilansir dari situs Fahum.umsu.ac.id, partai ini memiliki presentasi caleg perempuan sebesar 45 persen. Selain itu, sesama anggota partai juga memiliki sapaan tersendiri, yakni “bro” dan “sis”. Saat ini, PSI diketuai oleh mantan vokalis Nidji, Giring Ganesha dan kerap dipanggil Brotum atau Bro Ketua Umum oleh para pengurus dan anggota PSI.
Dilansir dari situs resmi PSI, saat ini PSI memiliki visi misi sebagai berikut.
Visi PSI adalah Indonesia yang berkarakter kerakyatan, berkemanusiaan, berkeragaman, berkeadilan, berkemajuan dan bermartabat.
Misi PSI
- Menggalang kekuatan nasional melalui sebuah kepemimpinan politik yang ideologis, terorganisir, dan terstruktur.
- Menggalang perjuangan politik dengan nilai solidaritas nasional melanjutkan agenda reformasi dan demokratisasi.
- Membangun kembali semangat republikanisme, merajut kembali rasa kebangsaan yang terserak, menanam kembali benih-benih idealisme, mendirikan kembali benteng-benteng kebhinnekaan dan membangun kembali pondasi gotong royong.
- Mendorong martabat Indonesia dalam pergaulan internasional, sesuai prinsip politik bebas aktif dengan melibatkan kondisi geopolitik internasional yang sedang berkembang.
ANANDA BINTANG | SEPTIA RYANTHIE | RYAN DWIKY ANGGRIAWAN
Pilihan editor: Gibran Respons Permintaan Maaf Giring Ganesha Soal Jaket PSI: Santai Bang