TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Survei Indonesia (LSI) kembali merilis peta persaingan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) menjelang Pilpres 2024. Tiga tokoh yang berpotensi maju - Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan - masih bersaing ketat.
Peta kompetisi Pilpres ini dibuat LSI berdasarkan hasil survei yang mereka lakukan pada 1-8 Juli 2023. Mereka melakukan survei dengan cara mewawancarai 1242 responden yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah memiliki memiliki hak pilih.
Baca Juga:
Wawancara dilakukan melalui sambungan telepon dengan pemilihan responden menggunakan metode Random Digit Dialing (RDD) atau pembangkitan nomor telepon secara acak. Mereka memperkirakan tingkat error pada kurang lebih 2,8 persen dan tingkat kepercyaan sebesar 95 persen.
Prabowo unggul dalam berbagai simulasi
Hasil survei tersebut menunjukkan Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan masih menjadi tiga pilihan utama masyarakat Indonesia sebagai capres. Hal tersebut terlihat dari simulasi 19 nama yang hasilnya sebagai berikut:
1. Prabowo Subianto - 25,3 persen
2. Ganjar Pranowo - 25,1 persen
3. Anies Baswedan - 15,4 persen
Sementara 19 nama lainnya memiliki elektabilitas di bawah 5 persen. Tetapi, masih ada 9,8 persen masyarakat yang menyatakan belum menentukan pilihan.
Simulasi 3 nama yang dilakukan LSI menunjukkan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo bersaing ketat, sementara Anies tertinggal cukup jauh. Berikut hasilnya:
1. Prabowo Subianto - 35,8 persen
2. Ganjar Pranowo - 32,2 persen
3. Anies Baswedan - 21,4 persen
Meskipun demikian, masih ada 10,6 persen masyarakat yang belum menentukan pilihan.
Tren elektabilitas ketiga capres
Menurut LSI, hasil itu menunjukkan tren elektabilitas Prabowo terus meningkat sejak awal tahun ini. Ganjar Pranowo di sisi lain mampu bangkit setelah sempat turun dan Anies Baswedan turun cukup tajam. Berikut tren elektabilitas ketiga capres:
Tren elektabilitas capres menjelang Pilpres 2024 versi Lembaga Survei Indonesia pada Juli 2023. dok.LSI
Selanjutnya, persaingan berdasarkan sosio-demografi, kewilayahan dan pilihan politik pada Pilpres 2019