TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhamad Mardiono optimis keberadaan Sandiaga Uno sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapillu) PPP, Sandiaga Uno bisa menambah ceruk konstituen mereka pada Pemilu 2024. Dia menilai Sandiaga bisa menarik para pemilih muda untuk mencoblos partai berlambang Ka'bah tersebut.
"Kepercayaan ini harus kita syukuri dengan cara kita membuktikan mengganti tangan mengencangkan ikat pinggang di bawah kepemimpinan Pak Sandiaga Uno kita bisa memenangkan PPP pada pemilu 2024 yang akan datang," kata Mardiono saat memberikan sambutan dalam acara Pendidikan Kader Nasional III Pimpinan Pusat Generasi Muda Pembangunan Indonesia (PP GMPI), di Hotel Kaisar, Jakarta Selatan, Senin, 3 Juli 2023.
Mardiono juga menyinggung perihal komposisi pemilih tetap di Indonesia yang didominasi oleh kalangan muda. Menurutnya Mardiono kesempatan ini mesti dimanfaatkan.Pasalnya kata Mardiono, hal ini akan erat kaitannya dengan maksimalkan atau tidaknya bonus demografi yang terjadi di Indonesia.
Mardiono menyatakan semua pihak tidak boleh menutup mata dengan komposisi populasi tersebut. Indonesia menurut dia memiliki momentum emas untuk melompat menjadi negara maju kuat dan mandiri.
"Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju ini penting untuk dicermati," kata dia.
Karena itu, Mardiono menilai para generasi muda ini harus disiapkan sejak dini.
"Dengan mencetak generasi muda kreatif dan inovatif sebagai pendorong kemajuan bangsa," ujarnya.
Singgung kegagalan negara lain dalam memanfaatkan bonus demografi
Mardiono pun mewanti-wanti agar Indonesia tidak sampai kehilangan momentum. Pasalnya, kata Mardiono, banyak juga negara yang gagal memanfaatkan bonus demografi. Misalnya negara-negara seperti Nigeria, Nepal dan negara lain di Benua Afrika dan Amerika Selatan.
"Negara-negara itu dianggap gagal memanfaatkan bonus demografi, tidak berdampak pada defisit anggaran yang besar, dan tidak memiliki kemampuan negara ini dalam mengalokasikan sumber daya negara yang memenuhi kebutuhan generasinya," ucapnya.
"Ini menjadi warning bagi teman-teman tadi ketua GPI menyebut sebagai generasi Z," ucapnya.
Mardiono menceritakan kegagalan Nepal dalam mencetak generasi muda yang kreatif. Hal itu, menurut dia, justru menjadi ancaman karena pengangguran meluas sehingga kriminalitas semakin naik.
"Hal semacam ini memicu sosial politik di dalam negara-negara tersebut," kata Mardiono.
Beri contoh negara yang manfaatkan bonus demografi
Dia pun memberikan contoh negara yang memanfaatkan bonus demografinya dengan baik, yaitu Korea Selatan. Menurut dia, Korea Selatan sukses memanfaatkan bonus demografinya di sektor ekonomi kreatif.
"Korsel jadi salah satu negara yang gencar memanfaatkan industri kreatif dalam meningkatkan perekonomian dengan anak-anak muda sebagai motor penggeraknya. Dengan menciptakan popularitas seperti k-pop dan k-drama," kata dia.
Sandiaga Uno dipastikan bergabung dengan PPP pada 14 Juni lalu. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu langsung diberi jabatan sebagai Ketua Bapilu. Posisinya sebagai menteri yang membidangi ekonomi kreatif memang kerap dianggap bisa merangkul generasi muda. Hal itu penting karena berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 yang ditetapkan KPU pada Ahad lalu, 2 Juli 2023, jumlah pemilih muda disebut mencapai 52 persen.