TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak mau banyak merespon soal klaim politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Adian Napitupulu, yang menyebut capres pilihannya adalah Ganjar Pranowo. Adian mengklaim Jokowi memberikan pernyataan ini saat bertemu dengan Jokowi di Pasar Parung, Bogor, Jawa Barat, Rabu lalu, 21 Juni 2023.
Jokowi mendapatkan pertanyaan soal klaim Adian itu saat berkunjung ke Pasar Palmerah, Jakarta Barat hari ini, 26 Juni 2023. Dia justru balik bertanya klaim Adian yang mana yang ditanyakan wartawan.
"Yang mana?" kata Jokowi
Saat Tempo mencoba mengulang pertanyaan mengenai hal tersebut, Jokowi kembali tersenyum. Dia tak membenarkan atau membantah klaim Adian tersebut.
Klaim itu dilontarkan Adian Napitupulu pada Sabtu lalu, 24 Juni 2023. Adian menyatakan hal itu terlontar saat dia menemani Jokowi berkunjung ke ke Pasar Parung, Bogor. Adian mengaku bertanya langsung siapa capres pilihan Jokowi pada Pilpres 2024.
"Bapak dukung capres siapa?" kata Adian.
Adian menyatakan menanyakan hal itu bukan karena ragu terhadap Jokowi. Dia menyatakan ingin mendengar langsung dari Jokowi. Dia pun menyatakan Jokowi langsung memberikan jawaban atas pertanyaannya tersebut.
"Ganjar," kata Adian menirukan jawaban Jokowi.
Sinyal dukungan Jokowi ke Ganjar dan Prabowo
Presiden Jokowi awalnya memang sempat menunjukkan sinyal dukungan terhadap Ganjar Pranowo untuk maju pada Pilpres 2024. Sinyal tersebut sempat terlihat jelas saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) kelompok Relawan di Magelang Mei tahun lalu.
Saat itu, presiden sempat meminta agar para relawan bersabar untuk menentukan siapa yang harus mereka dukung pada Pilpres 2024. Akan tetapi dia memberikan sinyal bahwa yang akan dia dukung kemungkinan ikut hadir dalam acara tersebut.
"Yang berkaitan dengan politik, karena kita fokus selesaikan masalah itu, maka ojo kesusu sik, jangan tergesa-gesa, meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini," kata presiden saat itu.
Pernyataan Jokowi lantas dinilai sebagai dukungan terhadap Ganjar. Pasalnya, Gubernur Jawa Tengah itu memang digadang-gadang akan maju pada Pilpres 2024.
Enam bulan berselang, sinyal dukungan terhadap Ganjar kembali muncul. Kali ini, dalam acara pertemuan dengan para relawan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jokowi menyebut bahwa pemimpin yang layak dipilih adalah yang memiliki rambut putih dan kerutan di wajah. Dua ciri fisik itu, menurut dia, merupakan ciri-ciri pemimpin yang memikirkan rakyat.
Akan tetapi, Jokowi juga kerap memberikan sinyal dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Misalnya saat keduanya hadir dalam acara perayaan Hari Ulang Tahun Partai Perindo ke-8 November tahun lalu.
Awalnya, Jokowi dalam pidatonya menceritakan keberhasilannya menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta hingga memenangkan konstestasi Pilpres dalam dua periode terakhir. Di akhir kalimat, Jokowi memberikan sinyal bahwa Prabowo kemungkinan akan menjadi penerusnya.
"Saya ini dua kali Wali Kota di Solo menang, kemudian ditarik ke Jakarta, Gubernur sekali menang. Kemudian dua kali di pemilu Presiden juga menang. Mohon maaf Pak Prabowo. Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo," kata Jokowi saat itu.
Jokowi juga sempat dinilai berupaya untuk menduetkan Prabowo dan Ganjar. Hal itu terlihat saat dia membawa serta Prabowo untuk ikut acara panen raya padi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Maret lalu.
Sinyal kedekatan keduanya justru semakin kencang terlihat setelah Ganjar Pranowo dipastikan menjadi capres dari PDIP. Hal itu membuat presiden dua periode tersebut dinilai telah mengalihkan dukungannya kepada Prabowo.