TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo mengomentari nama Muhammad Zainul Majdi alias Tuang Guru Bajang jika masuk dalam bursa bacawapres Ganjar Pranowo. Menurut Hary hal penting menjadi bacawapres ialah efek ekor jus terhadap kemenangan pilpres.
"Mendampingi Pak Ganjar itu siapa yang bisa memberikan nilai tambah maksimal sehingga perolehannya juga bisa maksimal. Pada akhirnya seperti itu," ucapnya saat ditemui usai pelantika Dewan Pimpinan Nasional (DPN) dan Badan Serikat Pekerja Persatuan Indonesia (Basperindo) periode 2022-2027, Minggu, 11 Juni 2023.
Hary yakin PDIP memiliki daftar nama bacawapres yang tidak tunggal. "Itu saja kalau menurut saya. Jadi tidak bisa dibilang satu nama, kan banyak," ucap dia.
Hary mengaku tidak mengusulkan nama bacawapres untuk Ganjar Pranowo. "Terlalu pagi. Kita enggak boleh bicara gitu (bacawapres)," kata Hary Tanoe.
Menurutnya, selaku kawan koalisi, yang mesti dilakukan Perindo saat ini adalah mengurai dan mengevaluasi sebanyaknya perihal bacawapres. "Jadi kita musti urai yang banyak karena calon harus banyak, baru kemudian dievaluasi bersama-sama," kata dia.
Hary menekankan bahwa Perindo fokus terhadap agenda koalisi dengan PDIP. "Kita sekarang fokus baru, kemrarin baru kerja sama politik," kata dia.
Pada Jumat, 10 Juni 2023 lalu Perindo telah mengambil sikap dengan membangun kerja sama politik dengan PDIP. Kerja sama politik itu ditandai dengan Penandatanganan MoU yang berlangsung usai usai kedua partai menggelar forum tertutup.
Hary didampingi oleh Ketua Harian DPP Perindo Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi. Adapun Megawati didampingi oleh kedua anaknya sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Prananda Prabowo. "Ayo kita bekerja sama memenangkan Pemilu ini secara keseluruhan,” kata Megawati di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat, 9 Juni 2023.
Hary menyatakan partainya sudah mantap bekerja sama dengan PDIP. Musababnya, kata dia, PDIP adalah satu-satunya partai yang siap menghadapi Pemilihan Presiden 2024 mengingat perolehan kursinya sudah memenuhi ambang batas pencapresan.
Hary mengklaim PDIP punya filosofi ideologi yang sama dengan Perindo. Menurut dia, Perindo dan PDIP sama-sama menjadikan Pancasila sebagai landasan untuk berjuang mensejahterakan rakyat. Selain itu Hary Tanoe melihat Ganjar Pranowo adalah sosok yang sangat diterima di masyarakat.
Ia menyebut Ganjar sebagai pemuda yang berkomitmen melanjutkan pembangunan bangsa. “Itu adalah tiga hal yang melatarbelakangi mengapa kami pada akhirnya memutuskan bekerja sama dengan PDIP,” kata Hary.
Pilihan Editor: Kerja Sama Perindo-PDIP Ternyata Tak Hanya Untuk Pilpres Menangkan Ganjar Pranowo, Tapi...