Caleg Sumatera Barat 1, Inkumben Diuntungkan Pemilihan Presiden

image-gnews
Sejumlah petugas melipat surat suara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di Gudang Logistik KPU Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin, 11 Februari 2019. ANTARA
Sejumlah petugas melipat surat suara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di Gudang Logistik KPU Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin, 11 Februari 2019. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para calon anggota legislatif di daerah pemilihan Sumatera Barat 1 bersaing memperebutkan delapan kursi untuk menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI. Seluruhnya ada 108 caleg Sumatera Barat dari 16 partai bertarung di daerah pemilihan yang terdiri atas 11 kabupaten dan kota tersebut.

Daerah pemilihan Sumatera Barat 1 meliputi Kota Padang, Kota Solok, Kota Sawahlunto, dan Kota Padangpanjang. Kemudian Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Sijunjung, dan Kabupaten Dharmasraya.

Baca Juga:

Sebanyak enam inkumben bersaing dengan para pendatang baru di daerah pemilihan ini. Beberapa nama sudah cukup dikenal oleh masyarakat Sumatera Barat. Sebut saja Shadiq Pasadigoe, yang diusung Partai Amanat Nasional. Dia adalah Bupati Tanah Datar dua periode (2005-2015) dan kini menjadi staf ahli Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Calon legislator inkumben dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Alex Indra Lukman, mengatakan dalam Pemilu 2014 partainya memperoleh dua kursi. “Target di Pemilu 2019 ini kami ingin mempertahankan dua kursi tersebut,” kata Alex, 27 Maret.

Menurut Alex, PDIP menggunakan metode kampanye mendatangi rumah para pemilih satu per satu untuk memaparkan visi-misi partai serta program-program pemerintah pusat. Pemilihan pasangan presiden-wakil presiden yang dilakukan serentak dengan pemilihan legislatif, menurut Alex, mempermudah sosialisasi dan pendekatan mereka ke para calon pemilih. “Karena seiring dengan pemilihan presiden, maka sosialisasi dari rumah ke rumah itu lebih banyak dialog tentang calon presiden,” ujarnya.

Baca Juga:

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal yang sama diungkapkan politikus Partai Gerindra, Andre Rosiade. “Terus terang pilpres dan pileg yang bersamaan itu menguntungkan saya,” ujar pria yang juga menjadi juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi itu. Andre optimistis Gerindra bisa memperoleh minimal dua kursi DPR RI dari dapil Sumatera Barat 1.

Andre mengaku sudah mulai membangun basis suara di sana sejak 2017. “Prabowo presiden, Gerindra menang, branding itu sudah saya bangun sejak Agustus 2017,” tuturnya. “Saya bisa dikategorikan orang yang menikmati coattail effect dari Pak Prabowo terbesar di Pulau Sumatera.”

Meski begitu, pesaing yang bakal dihadapi para inkumben itu juga tidak enteng. Partai Demokrat mengusung Eka Putra, yang disebut memiliki pengaruh cukup kuat di daerah pemilihan itu. Eka adalah pengusaha putra daerah Tanah Datar. Sedangkan Partai NasDem menyorongkan nama Fauzi Bahar, yang pernah menjabat Wali Kota Padang dua periode (2004-2014).

Partai Golkar mengusung Weno Aulia Durin--saat ini Bendahara Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Sumatera Barat. Anak mantan Gubernur Sumatera Barat Hasan Basri Durin ini juga dikenal sebagai pengusaha sukses di kampungnya. Dia memiliki sejumlah SPBU di Sumatera Barat. Istri Bupati Pesisir Selatan, Lisda Hendrajoni, juga turut memeriahkan pertarungan di dapil ini bersama Partai NasDem. Dia aktif di Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia Sumatera Barat.

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada