Muhammadiyah Minta Publik Hormati Putusan MK  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 21 Agustus 2014 18:20 WIB

Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto (dua kiri) bersama Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin (dua kanan) saat melakukan pertemuan dikantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (08/01). Silaturahmi tersebut salah satunya membahas gagasan untuk mendirikan lembaga khusus tabungan haji. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Surakarta - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin meminta masyarakat menghormati putusan yang akan dikeluarkan oleh Mahkamah Konstitusi terkait dengan sengketa pemilihan presiden. Dia juga meminta agar kedua kubu melakukan rekonsiliasi nasional seusai putusan dibacakan.

"Masyarakat pada saat ini seolah-olah terbelah," kata Din di Surakarta, Kamis, 21 Agustus 2014. (Baca: Amien Rais Bilang 80 Persen Warga Muhamadiya Pro-Prabowo)

Hal itu disebabkan oleh panasnya suhu politik sejak masa kampanye hingga seusai pencoblosan. Situasi panas semakin panjang setelah salah satu kubu yang menggelar gugatan setelah Komisi Pemilihan Umum menetapkan hasil pemungutan suara.

Menurut Din, semua lapisan masyarakat harus bisa menerima semua putusan dari hakim di Mahkamah Konstitusi. "Putusan ini bersifat final," katanya. Penghormatan terhadap putusan pengadilan juga merupakan kewajiban semua warga negara.

Dia juga menyatakan kedua belah pihak tidak perlu lagi memperpanjang perseteruan di jalur legislatif. "Sudah cukup. Yang kalah jangan marah, yang menang jangan mentang-mentang," katanya. Din menyarankan agar kedua kubu mulai berpikir bersama demi kemajuan bangsa dan negara. (Baca: Lelucon Din Syamsudin Soal Ibu Negara Prabowo)

Muhammadiyah juga menyerukan agar kedua kubu yang saling berhadapan selama pemilihan presiden menggelar rekonsiliasi nasional. "Yang menang merangkul yang kalah dan yang kalah harus menghormati yang menang," katanya. Rekonsiliasi juga tetap penting untuk dilakukan meski kedua kubu merasa tidak pernah ada perseteruan. "Mempererat silaturahmi kan tidak ada salahnya," kata Din melanjutkan.

AHMAD RAFIQ

Terpopuler:
Kiai Pro-Prabowo: Jika Tidak PSU, MK Cacat
Putusan MK, 100 Ribu Massa Pro-Prabowo Geruduk MK
Pencoblosan Ulang Tak Ubah Kemenangan Jokowi-JK
Mundurnya Karen Disebut Fenomena Gunung Es BUMN

Berita terkait

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

2 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

3 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

3 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Putusan Sengketa Pilpres 2024, Din Syamsuddin: Apapun Keputusannya Bukan Kiamat

5 hari lalu

Putusan Sengketa Pilpres 2024, Din Syamsuddin: Apapun Keputusannya Bukan Kiamat

Din Syamsuddin meminta agar masyarakat menahan diri atas apapun keputusan Mahkamah Konstitusi dalam sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

8 hari lalu

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

H-3 putusan sengketa Pilpres 2024 di MK terjadi demo, pengiriman karangan bunga hingga keamanan diperketat.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

8 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Rizieq Shihab dan Din Syamsuddin Cs Ajukan Amicus Curiae ke MK

10 hari lalu

Rizieq Shihab dan Din Syamsuddin Cs Ajukan Amicus Curiae ke MK

Rizieq Shihab dkk menyampaikan empat poin dalam amicus curiae mereka.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

15 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

18 hari lalu

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

Lebaran 2024 diwarnai sejumlah fakta menarik, termasuk perayaan Idul Fitri 1445 H yang dilakukan bersamaan oleh Muhammadiyah dan pemerintah

Baca Selengkapnya