Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta (13/5). TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, mengatakan tidak mengerti maksud pembentukan tim transisi oleh presiden terpilih, Joko Widodo. Dia mengaku tidak memahami alasan tim ini tiba-tiba muncul saat belum ada keputusan final ihwal pemilihan umum presiden 2014 di Mahkamah Konstitusi.
Julian mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono baru akan berkomunikasi dengan presiden terpilih setelah Mahkamah Konstitusi mengeluarkan putusan perihal sengketa pemilu presiden 2014. Komunikasi tersebut mencakup upaya transisi politik dan kekuasaan dari pemerintah SBY ke pemerintah yang baru.
SBY akan menerima presiden dan wakil presiden terpilih serta tim transisinya setelah keputusan MK keluar. Seusai pertemuan itu, proses transisi akan dilanjutkan lewat komunikasi antara tim presiden terpilih dan perwakilan pemerintah. (Baca: Rumah Transisi Putus Rantai Politik Transaksional)
"Jadi kami bingung kalau sekarang sudah dibentuk tim yang macam-macam," kata Julian.
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
14 jam lalu
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.