Jadi Presiden, Jokowi Diminta Ungkap Penculik  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Jumat, 4 Juli 2014 17:21 WIB

Keluarga korban kasus penghilangan paksa di gedung DPR, Jakarta, Senin (28/9). DPR merekomendasikan Presiden segera membentuk Pengadilan HAM Adhoc untuk mengungkap tragedi penculikan dan pembunuhan sejumlah aktivis periode 1997-1998. TEMPO/Imam Sukam

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan aktivis 1998 yang juga jadi korban penculikan, Raharja Waluyo Jati, menyatakan pernah disuruh untuk membakar toko-toko milik etnis Tionghoa. Dia mengatakan tak mengenali siapa pemilik suara itu karena matanya ditutup selama diculik. "Daripada menentang Soeharto, kalian mending bakar tuh toko-toko milik orang Cina," kata Jati di Hotel Cemara, Jumat, 4 Juli 2014, menirukan suruhan penculiknya saat menceritakan kronologis penculikan.

Meski tak ingat persis, Jati mengatakan dia dan beberapa orang saat itu disekap di ruang berhawa pengap. "Seperti ruang bawah tanah," kata dia. Jati mengaku selalu mendapat siksaan saat disekap tersebut. "Jika tak salah, tujuh hari saya disekap," kata Jati.

Saat disekap Jati mengaku selalu mendapatkan pertanyaan mengenai siapa di balik gerakan bawah tanah yang dipimpin oleh Faisol Riza itu. Cerita yang sama juga disampaikan oleh Faisol Riza. Bogem mentah selalu mendarat di sekujur tubuhnya saat pertanyaan tak dijawab.

Kasus penculikan 21 aktivis pada 1998 itu hingga kini belum tuntas. Sembilan orang, termasuk Jati, Riza, Nezar Patria, Mugiyanto, dan Aan Rusdiyanto memang telah kembali. Tapi 13 orang lainnya termasuk Wiji Tukul, Herman Hendrawan, dan Suyat belum kembali hingga saat ini.

Keberadaan mengenai keberadaan ke-13 orang itu kini masih buram. Karena itu, Riza dan mantan aktivis 1998 lainnya menuntut kejelasan kepada para aktor penculikan mengenai kabar keberadaan 13 orang yang masih hilang tersebut.

Sejumlah mantan aktivis 1998 itu membacakan surat terbuka untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dalam surat tersebut, mereka mempercayakan penyelesaian kasus 13 aktivis yang hilang kepada pasangan itu.

"Kami menyematkan harapan di hati Anda berdua (Jokowi-Kalla) karena Anda berdua adalah jalan keluar dari penantian panjang penyelesaian masalah ini," kata Raharja Waluya Jati saat membacakan surat terbuka.

Dalam surat itu para mantan aktivis itu juga menyatakan dukungannya terhadap Jokowi-Jusuf Kalla yang menurut mereka telah menunjukkan bukti penyelesaian masalah pelik di Indonesia.

AMRI MAHBUB

Terpopuler

Ahok Ditolak Masuk ke Masjid di Jakarta
Jokowi-JK Banjir Dukungan Lewat Lagu
Cerita Tiga Komedian Dukung Jokowi-JK Lewat Lagu

Berita terkait

Secarik Kilas Balik Lengsernya Presiden Soeharto dan Lahirnya Era Reformasi

3 hari lalu

Secarik Kilas Balik Lengsernya Presiden Soeharto dan Lahirnya Era Reformasi

Setelah demonstrasi besar akibat krisis ekonomi dan tuntutan reformasi, Presiden Soeharto akhirnya mengundurkan diri pada 21 Mei 1998.

Baca Selengkapnya

Berakhirnya Kerusuhan Mei 1998, Lengsernya Soeharto Lahirnya Reformasi

4 hari lalu

Berakhirnya Kerusuhan Mei 1998, Lengsernya Soeharto Lahirnya Reformasi

Pada Kamis, 21 Mei 1998, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya dari kursi kepresidenan, menjadi tanda mulainya era reformasi.

Baca Selengkapnya

26 Tahun Tragedi Trisakti, Bagaimana Perkembangan Pengusutan Pelanggaran HAM Berat Ini?

4 hari lalu

26 Tahun Tragedi Trisakti, Bagaimana Perkembangan Pengusutan Pelanggaran HAM Berat Ini?

Genap 26 tahun Tragedi Trisakti, bagaimana perkembangan pengusutan pelanggaran HAM berat ini? KontraS sebut justru kemunduran di era Jokowi

Baca Selengkapnya

Ratusan Orang Tewas di Yogya Plaza Klender Saat Kerusuhan Mei 1998, Terjadi Penjarahan dan Kebakaran

5 hari lalu

Ratusan Orang Tewas di Yogya Plaza Klender Saat Kerusuhan Mei 1998, Terjadi Penjarahan dan Kebakaran

Kilas balik kerusuhan Mei 1998 terjadi di Yogya Plaza Klender. Ratusan orang tewas terjebak dalam kebakaran di Yogya dept Store itu.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

5 hari lalu

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

Inilah peristiwa kerusuhan massal nan kelam di Malaysia yang menewaskan sedikitnya 184 Orang

Baca Selengkapnya

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

5 hari lalu

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

Indonesia dan Malaysia punya kenangan kelam pada kerusuhan dan penjarahan pada 13 Mei, pada 1969 dan 1998. Berikut kejadiannya.

Baca Selengkapnya

Cara Menangani Gejala PTSD yang kerap Dialami Setelah Mengalami Trauma

6 hari lalu

Cara Menangani Gejala PTSD yang kerap Dialami Setelah Mengalami Trauma

Seseorang akan berusaha sekeras mungkin untuk menghindari tempat, situasi, benda, dan orang yang mengingatkannya akan peristiwa trauma tersebut.

Baca Selengkapnya

Korban Kerusuhan Masih Alami Trauma, Berikut Penjelasan Trauma Korban Kerusuhan

6 hari lalu

Korban Kerusuhan Masih Alami Trauma, Berikut Penjelasan Trauma Korban Kerusuhan

Bagi yang mereka yang sebelumnya pernah mengalami trauma seperti kehilangan atau hadir saat kekerasan terjadi, tentu akan menghasilkan reaksi intens.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kerusuhan Mei 1998, Kerusuhan Berbau Rasial di Jakarta dan Solo

6 hari lalu

Kilas Balik Kerusuhan Mei 1998, Kerusuhan Berbau Rasial di Jakarta dan Solo

Selama 4 hari lebih, kerusuhan Mei 1998 menghantam berbagai kota di Indonesia termasuk Jakarta dan Solo, mengguncang masyarakat, bahkan memicu trauma

Baca Selengkapnya

Hari-hari Usai 12 Mei 1998, Tragedi Trisakti yang Berujung Reformasi

6 hari lalu

Hari-hari Usai 12 Mei 1998, Tragedi Trisakti yang Berujung Reformasi

Lahirnya reformasi 21 Mei 1998 tidak terlepas dari serangkaian peristiwa yang terjadi sebelumnya yang diwarnai darah tumpah termasuk Tragedi Trisakti.

Baca Selengkapnya