Lukisan Joko Widodo berjudul Pluralis Man karya Ridwan Manantik dipamerkan di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 23 Juni 2014. Dalam Konser Kebangsaan bertajuk Langkah Sang Pemimpin, 10 karya pelukis dilelang dan kemudian disumbangkan ke rekening Jokowi-JK. TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta - Jenderal TNI Purnawirawan Luhut Binsar Panjaitan bersama Gerakan Batak Bersatu mendeklarasikan dukungannya untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Masyarakat Batak yang akan dukung antara 5 ribu-10 ribu, bahkan bisa lebih," ujar Hisar Gurning, anggota Gerakan Batak Bersatu, di lapangan pacuan kuda Pulomas, Ahad, 29 Juni 2014
Gerakan Batak Bersatu mengklaim 80 persen warga beretnis Batak di seluruh Indonesia akan mendukung pasangan nomor urut dua pada sembilan Juli nanti. "Kalau pilih sebelah, mungkin ada kepentingan atau anggota partainya saja," ujar Hisar.
Anggota Gerakan Batak Bersatu lainnya, R. Manasal Pasaribu, mengatakan masyarakat Batak mendukung pasangan Jokowi-JK karena keduanya merupakan sosok yang menghargai pluralisme. "Perbedaan merupakan anugerah dari Tuhan, jangan dijadikan pertentangan," ujar Manasal.
Pasangan Jokowi-JK dinilai memiliki kesamaan karakter dengan orang Batak, misalnya sederhana, lugu, dan tegas dalam bertindak. "Kami orang Batak tidak suka yang aneh-aneh, cukup seperti karakter Jokowi," ujar Mansal Pasaribu.
Selain itu, karakter Jokowi dinilai sesuai dengan falsafah orang Batak, seperti sopan dan penuh kasih sayang, menghargai wanita, serta menghormati tanah kelahiran dan leluhur. "Manat mardongan tubu, elek marboru, somba marhula-hula, seperti Bhinneka Tunggal Ika," ujar Mansal.