TEMPO.CO, Makassar - Ketua Badan Pemenangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Puan Maharani, menegaskan serangan kampanye hitam melalui 'tabloid' Obor Rakyat tidak mempengaruhi elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 yang diusungnya. Menurut dia, masyarakat tak akan termakan informasi tidak benar yang disebarkan pihak-pihak tertentu.
"Rakyat sudah cerdas siapa yang akan dipilihnya," ujar Puan kepada wartawan di posko pemenangan Jokowi-JK di Jalan Urip Sumoharjo, Kamis, 19 Juni 2014.
Menurut Puan, Obor Rakyat berisi berita tidak benar. Menurut dia, tabloid itu dibuat dengan dorongan dari kebencian. Anak Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu juga menganggap isi tulisan yang menyinggung persoalan SARA mengindikasikan tulisan dibuat orang tak bermoral.
Puan mengatakan tim kampanye nasional Jokowi telah melaporkan penggagas Obor Rakyat ke Markas Besar Kepolisian RI. Dia berharap laporan ini memberikan pelajaran politik bagi masyarakat. "Kami berharap bahwa hal semacam ini tidak terulang lagi. Kami juga meminta polisi menyelidikinya maksud diterbitkannya tabloid itu,"katanya.
Pendapat Puan berbeda dengan pernyataan Jokowi Selasa lalu. Menurut Jokowi, kampanye hitam yang ditujukan kepadanya dalam beberapa bulan terakhir, termasuk yang diberitakan tabloid Obor Rakyat, menyebabkan tergerusnya elektabilitas. (Baca: Jokowi Sebut Obor Rakyat Tak Gerus Elektabilitas)
Menurut Jokowi, bagi masyarakat kelas menengah ke atas, kampanye hitam yang dilancarkan Obor Rakyat, tidaklah mengkhawatirkan karena mereka bisa membedakan mana yang benar dan tidak benar. Tapi, untuk masyarakat bawah, Jokowi menilai pemberitaan tabloid itu menggerus elektabilitasnya. (Baca juga: Kapolri Minta Bos Obor Rakyat Penuhi Panggilan)
ARDIANSYAH RAZAK BAKRI
Terpopuler
Empat Saksi Penting Hambalang Meninggal, Kenapa?
KPK Berencana Tempuh Jalur Hukum Soal Transkrip
Empat Saksi Penting Hambalang Meninggal, KPK Santai
Berita terkait
54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP
3 hari lalu
Prananda Prabowo putra Megawati Soekarnoputri, organisatoris PDIP yang pernah dipuji Jokowi, genap berusia 54 tahun pada 23 April 2024.
Baca SelengkapnyaKisah Jokowi Pernah Siapkan Ganjar Maju Pilpres 2024, Lantas Balik Badan
4 hari lalu
Ganjar Pranowo menerima hasil putusan MK yang menolak permohonan PHPU kubunya. Dulu, Jokowi pernah menyiapkannya maju capres di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP Usung Ganjar Pranowo Jadi Calon Presiden di Depan Jokowi Setahun Lalu
5 hari lalu
Setahun yang lalu PDIP mengusung Ganjar Pranowo menjadi calon presiden, disaksikan Jokowi. Berikut kilas balik peristiwanya.
Baca SelengkapnyaKata Gerindra Soal Rekonsiliasi dengan PDIP dan Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati
16 hari lalu
Gerindra menilai komunikasi yang baik antara Sufmi Dasco Ahmad dan Puan Maharani di DPR dapat mempercepat rekonsiliasi kedua partai.
Baca SelengkapnyaMisteri Ketua TKN Prabowo-Gibran Dua Kali Datangi Rumah Megawati
16 hari lalu
Dua kali Ketua TKN Prabowo-Gibran ini mendatangi rumah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ada apa?
Baca SelengkapnyaWacana Pertemuan Prabowo-Puan, Pakar: Hanya Soal Waktu
19 hari lalu
Menurut Ujang Komarudin, pertemuan Prabowo-Puan merupakan pertemuan pendahuluan sebelum Prabowo bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri.
Baca SelengkapnyaDPR Tutup Masa Sidang, Bagaimana Nasib Pengajuan Hak Angket?
20 hari lalu
PKB menunggu kawan untuk bisa memenuhi syarat pengajuan hak angket DPR terkait dengan dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaFormappi Harap Pemilihan Ketua DPR Terapkan Aturan Lama
21 hari lalu
Formappi usulkan penetapan Ketua DPR menggunakan ketentuan Undang-Undang MD3 lama. Berharap tidak ada revisi.
Baca SelengkapnyaRespons Gibran hingga Puan Maharani Soal Wacana Pertemuan Prabowo dan Megawati
22 hari lalu
Rencana pertemuan Prabowo dan Megawati memunculkan spekulasi soal kemungkinan PDIP bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani Minta Pemerintah Pastikan Infrastruktur Mudik Aman Dilalui
22 hari lalu
Fasilitas infrastruktur mudik menjadi perhatian, setelah separuh jalan di ruas Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) KM64 arah Jakarta-Sukabumi, longsor.
Baca Selengkapnya