Alamat Redaksi Tabloid Obor Rakyat Fiktif

Reporter

Rabu, 11 Juni 2014 06:37 WIB

Sampul tabloid Obor Rakyat. (oborrakyat)

TEMPO.CO, Jakarta - Tabloid Obor Rakyat sempat menghebohkan di sejumlah pesantren. Beberapa tulisannya menyudutkan calon presiden Joko Widodo, misalnya: Capres Boneka dan Korupsi Transjakarta. Banyak orang bertanya-tanya siapa penerbit dan penanggung jawab tabloid yang beredar menjelang masa kampanye pemilihan presiden. (Baca: Tabloid Obor Rakyat Disebar ke Jemaah Salat Jumat)

Tempo berusaha menelusuri alamat redaksi Obor Rakyat di Jalan Pisangan Timur Raya IX, Jakarta Timur, seperti yang tertera di tabloid itu. Namun, tidak ada alamat yang dimaksud.

Tempo hanya menemukan jalan yang mendekati alamat tersebut, yaitu Jalan Pisangan Lama Raya yang terdiri dari Jalan Pisangan Lama I, II, dan III. Ketua RT 05, Jalan Pisangan Lama III, Isbandi, 49 tahun, mengatakan, di Kelurahan Pisangan Timur tidak ada kantor atau ruko percetakan untuk membuat tabloid.

"Yang ada percetakan kartu undangan," kata Isbandi kepada Tempo, Selasa, 10 Mei 2014. (Baca: Tidak Ada Berita Prabowo di Tabloid Obor Rakyat)

Hal serupa dikatakan Ketua RW 02 Jalan Pisangan Lama III, Audi Shalli, 69 tahun. "Jangankan kantornya, penyebaran tabloid Obor Rakyat pun enggak ada di masjid-masjid sekitar," kata Audi.

Berdasarkan pengamatan Tempo, di sebagian besar jalan-jalan yang ditelusuri, justru banyak tersebar spanduk-spanduk yang mendukung Jokowi sebagai presiden. "Kalau sampai ketahuan di sekitar sini ada yang buat tabloid itu, bisa digebukin (warga) ramai-ramai," kata dia. (Baca: 5.000 Eksemplar Obor Rakyat Beredar di Tuban)

Jika mengacu pada jalan nomor IX di kelurahan Pisangan Timur, maka yang ada hanyalah Jalan Gading IX. Jalan ini masuk ke sebuah gang kecil yang di dalamnya terdiri dari warung-warung dan rumah-rumah, pemukiman padat penduduk.

"Enggak ada Mas di sini. Kami enggak pernah dengar juga," kata Untung Tafsuri, 32 tahun, warga Pisangan Timur. "Belum lama juga ada wartawan yang kemari, tapi memang enggak ada di sini," kata Iwan, 23 tahun, warga yang lain.

Penelusuran berlanjut ke Jalan Pisangan Baru Timur IX, yang berada di luar Kelurahan Pisangan Timur. Jalan ini sudah berada di Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman. Lagi-lagi tidak ditemukan adanya kantor atau ruko tabloid Obor Rakyat.

"Di sini kompleks, perumahan-perumahan, tidak ada kantor atau ruko," kata Nanang, 40 tahun, satpam di salah satu perumahan di Pisangan Baru. Di wilayah ini, Tempo menemukan begitu banyak spanduk-spanduk bertuliskan: Jokowi Presidenku. (Baca: Tim Jokowi JK Laporkan Tabloid Obor ke Polisi)

UMAIR SHIDDIQ YAHSY






Berita Terpopuler
Tragis, Pesepak Bola Asal Rusia Jualan Jus di Solo
Menhan Minta Panglima Usut Pembocor Dokumen DKP
Jembatan 'Gembok Cinta' Paris Ambruk

Berita terkait

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

36 menit lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

1 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

2 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

6 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

14 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

15 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

16 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

17 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

17 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

19 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya