Visi Misi Jokowi-JK Soal Agama Dinilai Lebih Baik

Reporter

Editor

Sugiharto

Selasa, 10 Juni 2014 05:57 WIB

Calon Presiden-Calon Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Waketum Rusdi Kirana dan Ketua Dewan Syura PKB KH Azis Mansyur, dalam Silaturahmi Nasional Alim Ulama PKB untuk Pemenangan Jokowi-JK, di Jakarta, Selasa (3/6). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO , Jakarta: Direktur Riset Setara Institute, Ismail Hasani, mengatakan visi misi dalam kebebasan beragama milik Jokowi-JK masih lebih baik ketimbang pasangan Prabowo-Hatta.

"Kubu jokowi-JK lebih sistematis," katanya dalam konferensi pers Setara Institute: Membaca dan Membanding serta Memotret Masa Depan Visi HAM dan Kebebasan Beragama Dua Kandidat Pilpres 2014 di kantor Setara Intitute, Bendungan Hilir, Jakarta, Senin, 9 Juni 2014.

Menurut Ismail, dari temuan Setara Institute visi-misi Jokowi-JK lebih sistematis dalam identifikasi masalah dan merumuskan solusi. Salah satunya, Jokowi akan menekan laju peraturan aerah da syariah. Itu dinilai positif mendukung intergitas hukum nasional, walaupun bisa dipakai kubu lain untuk menuding Jokowi sebagai anti-Islam. (Baca: Kampanye Hitam ke Jokowi, dari Kabar Meninggal-SARA)

Ia menjelaskan, berdasarkan pengalaman Jokowi juga baik dalam mengelola kebebasan beragama. Misalnya, dalam kasus Lurah Susan Jasmin di Lenteng Agung serta berkurangnya kasus-kasus kekerasan keagamaan di Solo semasa Jokowi menjabat wali kota. Namun, ada kalanya sikap JK dalam menanggani ketegangan sosial di masa lalu justru bertegangan dengan pandangan Jokowi saat ini.

Sebaliknya, pada pasangan Prabowo-Hatta, tidak ada pengalaman bagi keduannya ihwal mengelola kebebasan beragama. Bahkan, Ismail menilai, ada salah satu partai pendukungnya kerap tidak memberikan komitmen dalam kebebasan beragama. Prabowo-Hatta pun menggandeng FPI sebagai pendukungnya yang justru selama ini dianggap pelaku kekerasan atas nama agama.

Untuk Visi-Misi, Prabowo-Hatta menjanjikan kerukunan beragama sebagai cita-cita bersama. Mereka pun sempat mencabut gagasan pemurnian agama setelah sebelumnya diprotes banyak kalangan.

Dua kandidat, Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK, telah lolos dalam tahap seleksi calon presiden dan wakil presiden oleh KPU pada Mei lalu. Visi-misi lengkap dari kedua kubu juga sudah dipaparkan ke publik oleh KPU melaui situsnya kpu.go.id

PRIO HARI KRISTANTO





Berita Terpopuler:
Warga Heboh Saksikan Meteor di Langit Jabodetabek

NASA Benarkan Asteroid Melintasi Bumi

Bermain Air di Wahana Baru JungleLand

Nasib Kontrak Freeport Di Tangan Presiden Baru

Heboh Meteor di Jakarta, LAPAN: Itu Jejak Pesawat

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

7 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

8 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

8 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

10 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

10 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

12 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

15 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

16 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

17 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

17 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya