Optimalkan Perolehan Suara, Figur Jokowi Diperkuat  

Reporter

Minggu, 8 Juni 2014 03:59 WIB

Jokowi usai mengklarifikasi dugaan pelanggaran masa kampanye di Gedung Bawaslu, 7 Juni 2014. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla menargetkan 60 persen suara di Sumatera. Juru bicara tim pemenangan Jokowi-Kalla, Hasto Kristiyanto, optimistis calon yang diusung partainya itu bakal meraup suara tinggi di basis massa pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa itu.

"Susah dipetakan, karena kami mengandalkan figur. Jokowi-Kalla yang mendominasi," kata Hasto ketika dihubungi, Sabtu, 7 Juni 2014.

Menurut dia, Jokowi-Kalla mendapat dukungan dari masyarakat luas karena berbagai ide dan gagasan yang diusung. "Jokowi kampanye di Papua, Kalla di Aceh, itu untuk menyempurnakan Indonesia. Ada ketidakadilan di sana, makanya Pak Jokowi menggagas revolusi mental." (Baca juga: Dipanggil Bawaslu, Jokowi Bantah Kampanye Dini)

Hasto mengklaim banyak masyarakat yang dengan sukarela menggelar deklarasi untuk mendukung Jokowi-Kalla. Menurut dia, hal ini tentu berbeda dengan yang dilakukan relawan Prabowo-Hatta, yang mendukung karena memang dikoordinasikan terlebih dulu oleh tim pemenangan. Karena itulah dia yakin Jokowi-Kalla bakal menang mudah di Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatara Utara, dan Sumatera Selatan.

Dia mengakui dukungan tersebut kini terganggu lantaran rakyat mendapat tekanan dari bintara pembina desa (babinsa). "Upaya kampanye hitam untuk menekan gerakan relawan sukarela. Kekuatan terorganisir menyebarkan kampanye negatif untuk menekan kekuatan kita," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Namun Hasto tetap yakin Jokowi-Kalla mendulang suara banyak di Sumatera karena ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri, saat menjadi presiden, berhasil mengembangkan daerah tersebut.

Sebelumnya, saat berkampanye di Padang kemarin, Kalla menargetkan Sumatera sebagai lumbung suaranya. Dia yakin menang karena melihat semangat para relawan melakukan pendekatan dengan menyampaikan visi-misi Jokowi-JK kepada masyarakat.

Juru bicara tim pemenangan Prabowo-Hatta, Tantowi Yahya, langsung mementalkan target Kalla tersebut. Dia mengklaim anggota koalisi pengusung Pranowo-Hatta menguasai delapan dari sepuluh provinsi di pulau penyumbang suara terbesar kedua setelah Jawa itu. Yakni Kepulauan Riau, Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi, Lampung, dan Bangka Belitung.

"Apalagi bila Demokrat bergabung, semakin sempurna perolehan suara di sana, paling tidak dapat 80 persen suara," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar itu. (Baca juga: Tim Jokowi Putar Film, Prabowo Perbanyak Baliho)

LINDA TRIANITA

Berita Lain


AS: Belanja Militer Cina Lebih dari US$ 145 Miliar
Jakarta-Bali, Rute Terpopuler Selama Lebaran
Indonesia Ekspor Motor Yamaha R25 ke 16 Negara

Berita terkait

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

2 jam lalu

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

Ada 500 undangan naratetama atau VVIP dan Ketua DPR Puan Maharani di antara welcoming dinner delegasi World Water Forum ke-10 di Bali malam ini.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

5 jam lalu

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan bakal menyiapkan karpet merah bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan partainya.

Baca Selengkapnya

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

8 jam lalu

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

Peringkat laboratorium Indonesia Digital Test House disebutkan hampir sama dengan Rumah Sakit Tipe A di bidang layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

8 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

9 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

12 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

12 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

14 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

17 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

1 hari lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya