Kampanye SARA ke Jokowi, Alwi Shihab: Itu Wahabi  

Reporter

Jumat, 6 Juni 2014 13:50 WIB

Joko Widodo (tengah) bersalaman dengan sejumlah petinggi PKB termasuk Muhaimin Iskandar, Usai pengumuman pendukungan PKB pada Jokowi di Jakarta (13/5). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Yogyakarta -- Tim sukses calon presiden dan wakil presiden dari poros koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo-Jusuf Kalla, membentuk tim Bravo Lima untuk menangkal seputar kampanye hitam menyangkut isu SARA yang kerap diarahkan kepada Jokowi. Hari ini, Jumat, 6 Juni 2014, tim itu menyambangi Pondok Pesantren Al-Islam Kota Yogyakarta.

Tim yang beranggotakan antara lain mantan Menteri Luar Negeri dan Ketua Partai Kebangkitan Bangsa Alwi Shihab dan Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan itu akan berkeliling ke sejumlah pondok pesantren di wilayah DI Yogyakarta dan Jawa Tengah selama masa kampanye pemilihan umum presiden.

Alwi menuding penyebar isu sengaja membuat sesat paradigma masyarakat tentang Jokowi jelang dan selama masa kampanye, yakni mulai dari Jokowi seorang Kristen atau banyak dikelilingi orang Kristen hingga Jokowi keturunan Tionghoa dan anti-Islam. Hal itu justru makin menunjukkan kentalnya nuansa politis demi menjatuhkan citra Jokowi agar gagal terpilih. "Model gerakan (penyebaran fitnah) ini mirip dengan cara-cara kelompok Wahabi Salafi yang menghalalkan segala cara agar bisa berkuasa," kata mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat itu.

Gerakan Wahabi Salafi merupakan ajaran seorang tokoh reformis Ibnu Taimiyah, yang diteruskan Muhammad bin Abdul Wahab sekitar abad 16. Inti gerakan itu berupa pemurnian agama (Islam) yang menolak segala praktek keagamaan atau ritual yang dianggap asing, termasuk mengharamkan ritual agama lain. Kelompok Wahabi ini dikenal menghalalkan segala cara, termasuk mendapatkan kekuasaan, guna mewujudkan tujuannya. Kelompok ini tak segan menggunakan cara kekerasan dan tak manusiawi bagi mereka yang tak sepaham.

"Gerakan ini sangat berlawanan dengan tradisi Nahdlatul Ulama, yang sempat melawannya sejak tahun 1926 agar tidak menyebar luas ke Indonesia yang menjunjung tinggi kebhinekaan dan sikap saling menghargai," kata Alwi.

Menurut Alwi, Jokowi diserang dengan cara ini oleh kelompok tersebut karena kalangan NU dan Partai Kebangkitan Bangsa mendukung mantan Wali Kota Solo itu. Kabar bohong soal Jokowi pun akhirnya ditiupkan guna mempengaruhi kelompok awam, khususnya umat Islam, yang memang di Indonesia mayoritas jumlahnya.

Pemurnian agama ini sendiri sempat muncul dalam salah satu manifesto Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) selaku gerbong pengusung calon Presiden Prabowo Subianto jelang kampanye. Namun, kemudian manifesto itu akhirnya dihapus. "Dihapus karena sudah telanjur tercium gerakannya," kata Alwi.

Saat ditanya Tempo siapa kiranya kelompok atau penganut Wahabi yang menyusup dalam kubu capres Prabowo, Alwi enggan menyebutnya."Saya tak perlu sebut orang atau partainya, semua juga sudah tahu," ujar Alwi.

PRIBADI WICAKSONO







Berita Terpopuler:
Kuburan 796 Anak Ditemukan di Septic Tank Gereja
Penyerang Umat Katolik Bawa Samurai dan Penyetrum
10 Fakta Unik tentang Yakuza
Besok, SBY Lantik Lukman Hakim sebagai Menteri
Yakuza Paksa Tunawisma Bekerja di PLTN Fukushima







Advertising
Advertising

Berita terkait

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

1 jam lalu

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

Peringkat laboratorium Indonesia Digital Test House disebutkan hampir sama dengan Rumah Sakit Tipe A di bidang layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

1 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

2 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

5 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

5 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

7 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

11 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

19 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

20 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

20 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya